Menuju konten utama

BNPB Catat Ada 1.391 Bencana Alam di Indonesia hingga 28 April 2022

Suharyanto sebut BNPB tahun ini mencatat ada 1.391 kali bencana hingga 28 April. Bencana banjir mendominasi sebanyak 541 kali.

BNPB Catat Ada 1.391 Bencana Alam di Indonesia hingga 28 April 2022
Tangkapan Layar - Mayjen TNI Suharyanto saat memberikan keterangan resmi usai dilantik menjadi Kepala BNPB di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11/2021). (Youtube/Sekretariat Presiden)

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan total bencana alam di Indonesia pada 2022 hingga 28 April sudah mencapai 1.391 kali. Banjir mendominasi total bencana alam tahun ini yakni sebanyak 541 kali.

“Meskipun sekarang ini masih awal tahun 2022, tepatnya baru 28 April 2022, ternyata Indonesia ini sudah ribuan terjadi bencana,” kata Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto dalam konferensi pers daring yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia pada Kamis (28/4/2022).

Suharyanto menambahkan, “Sudah 1.391 kali terjadi bencana. Memang yang masih mendominasi adalah bencana banjir, ada 541 kali,” imbuh dia.

Suharyanto mengatakan, angka bencana alam cuaca ekstrem mendekati angka banjir yaitu sebanyak 508 kali. Diikuti tanah longsor 256 kali, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 67 kali, gempa bumi 10 kali, gelombang pasang dan abrasi 8 kali, serta kekeringan 1 kali.

“Dampak dari bencana alam di 2022 ini sampai April sudah banyak juga yang meninggal, sudah ada 84 orang yang meninggal dunia. Bahkan, sampai 1.811.788 orang yang terpaksa menderita dan harus mengungsi,” ucap Suharyanto.

Adapun 619 orang luka-luka dan 10 orang hilang akibat dampak bencana alam selama 2022. Sementara itu, dampak kerusakan bencana alam 2022, antara lain: 22.253 rumah rusak dengan 14.288 rumah rusak ringan, 4.256 rumah rusak sedang, dan 3.709 rumah rusak berat.

Selain itu, ada 589 fasilitas rusak dengan rincian 370 fasilitas pendidikan rusak, 156 fasilitas peribadatan rusak, dan 63 fasilitas kesehatan rusak. Lalu ada 67 kantor rusak dan 81 jembatan rusak.

“Kami informasikan juga bahwa saat ini masuk bencana cuaca ekstrem adalah banjir. BNPB sudah memetakan seluruh wilayah Indonesia terkait dengan daerah-daerah yang terkena banjir, memang masih didominasi di Jawa,” tutur Suharyanto.

Dia menerangkan, memasuki akhir April 2022 ini banjir sudah mulai berkurang, meskipun curah hujan juga masih ada. Namun yang lebih menonjol adalah cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem akhir-akhir ini mendominasi wilayah-wilayah di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

“Kami informasikan, dibandingkan tahun 2021, memang terjadi penurunan bencana pada April 2022 ini. Untuk kejadian bencana, kalau April 2021 itu sebanyak 354, tetapi di 2022 ini 234,” ujar Suharyanto.

“Kemudian yang meninggal juga berkurang, luka-luka juga berkurang, terdampak pengungsi juga berkurang, dan rumah rusak juga berkurang. Ini informasi yang mengembirakan,” tambah dia.

Angka orang yang meninggal dan hilang selama April 2022 berkurang yaitu dari 251 turun menjadi 5. Orang yang luka-luka juga berkurang dari 366 turun menjadi 17. Orang terdampak dan mengungsi berkurang dari 718.707 turun menjadi 135.035.

Jumlah rumah rusak juga berkurang dari 82.535 turun menjadi 1.368. Angka bencana April 2021 didapatkan dari 1 April-28 April 2021. Sedangkan angka bencana April 2022 didapatkan dari 1 April-28 April 2022.

“Artinya, program-program mitigasi dan peningkatan kesadaran kepada masyarakat dalam rangka menghadapi setiap bencana yang kemungkinan akan terjadi di kehidupannya, ini secara bertahap bisa menjadi lebih baik,” terang Suharyanto.

Baca juga artikel terkait BENCANA ALAM atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Abdul Aziz