Menuju konten utama

BNN Diduga Salah Tembak saat Bongkar Penyelundupan 81 Kg Sabu

Petugas BNN diduga menembak orang yang tak bersalah saat melakukan operasi untuk membongkar penyelundupan 81 kg sabu-sabu di Sumatera Utara. 

BNN Diduga Salah Tembak saat Bongkar Penyelundupan 81 Kg Sabu
Ilustrasi orang bersenjata api. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menyita 81 kilogram sabu dan 102,657 butir pil ekstasi dalam operasi di Sumatera Utara pada Selasa (2/7/2019) lalu. Dua orang tertembak dalam operasi ini. Satu tewas, dan yang lainnya tertembak di kaki.

Belakangan, keluarga dari terduga pelaku yang tewas mengadu ke Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Keluarga korban menuding petugas BNN salah tembak.

"Mereka sama sekali tidak terlibat dalam pemberantasan narkoba yang dilakukan BNN itu tapi mereka ada dugaan sangat kuat mereka salah tangkap," kata Koordinator KontraS Sumatera Utara Amin Multazam saat dihubungi pada Rabu (10/7/2019).

Kronologi Penembakan versi BNN

Berdasarkan keterangan BNN, operasi berawal dari informasi adanya penyelundupan narkoba dari Malaysia. Barang tersebut dibawa melalui jalur laut dengan speedboa tdan berlabuh di perairan Tanjung Balai dan dipindah ke dalam mobil.

Tim BNN lalu membuntuti mobil berwarna Hitam dengan nomor polisi BK 1430 HG yang melintas di daerah Simang Warung, Kisaran. Mobil itu lalu masuk ke dalam sebuah rumah.

Dari hasil penggeledahan BNN, ditemukan sabu-sabu dan ekstasi disimpan di ban dalam mobil itu. BNN menangkap 2 orang di mobil itu.

Dalam pengembangan kasus, tim BNN kembali membuntuti sebuah mobil yang diduga sempat lolos dari pengejaran.

"Kita ketemu lagi dengan mobil itu di daerah Tembung, lalu kita kejar tapi mereka berupaya melawan dan hampir menabrak petugas kita," ujar Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari di Kantor BNN, Jakarta Timur, pada 4 Juli lalu.

Sesuai kronologi versi BNN, mobil yang berisi 5 orang tersebut melakukan perlawanan saat dikejar, bahkan hampir menabrak salah satu petugas.

Anggota tim BNN akhirnya menembakkan timah panas ke arah mobil itu. Akibatnya, satu orang tewas dan seorang lainnya terluka di bagian kaki. Sementara 3 orang lainnya ditangkap.

Kronologi Penembakan versi Kontras Sumut

Cerita berbeda disampaikan Koordinator KontraS Sumatera Utara Amin Multazam. Berdasarkan keterangan keluarga korban dan salah satu orang yang ditangkap BNN, mobil yang ditembaki itu berangkar dari Kabupaten Batubara menuju Kota Medan.

Rombongan di mobil itu hendak mengantarkan dua orang yang merupakan pengacara kembali ke Medan selepas bersidang di Batubara.

Di tengah perjalanan, tepatnya di kawasan Laut Dendang, Deli Serdang, mereka dipepet mobil tak dikenal. Mereka tidak tahu mobil itu milik petugas BNN. Sebab, petugas tidak menggunakan mobil dinas atau mobil patroli.

"Mereka mengira itu adalah kelompok begal, jadi mereka lari dan panik," kata Amin.

Mereka sempat melakukan perlawanan, sampai akhirnya terdengar tembakan yang menewaskan satu penumpang dan melukai kaki seorang lainnya. Tiga orang yang tersisa sempat berusaha mengamankan diri ketika mobil berhenti, tapi akhirnya ditangkap petugas BNN.

Amin mengatakan, messki belum melakukan investigasi, KontraS menduga ada indikasi kuat petugas BNN telah menembak dan menangkap orang yang bukan pelaku penyelundupan narkoba.

Apalagi, kata dia, tiga orang lain dalam mobil itu teryata kemudian dilepas BNN setelah mereka menjalani pemeriksaan. "Setelah 3 hari di BNN dia kan akhirnya dilepaskan," kata Amin.

Amin menambahkan KontraS Sumut berencana melaporkan kasus ini ke kepolisian dan menyurati Komnas HAM agar melakukan investigasi independen.

Di sisi lain, Amin berharap BNN segera mengklarifikasi status 5 orang yang diduga menjadi korban salah tangkap.

"Kalau mereka bukan bagian dari sindikat, BNN harus melakukan klarifikasi untuk mengembalikan nama baik mereka itu tadi," ujarnya.

Dia juga mendesak BNN memberikan sanksi tegas kepada petugasnya jika mereka terbukti telah menangkap dan menembak orang yang tidak bersalah.

Baca juga artikel terkait SALAH TEMBAK atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Hukum
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Addi M Idhom