Menuju konten utama

BKPM: Investasi Rp700 Triliun Terhambat Masuk karena Masalah Sepele

Kepala BKPM menyebut masalah-masalah yang menghambat adalah izin-izin, rekomendasi, regulasi perpajakan, dan ketersediaan lahan

BKPM: Investasi Rp700 Triliun Terhambat Masuk karena Masalah Sepele
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2019). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/pras.

tirto.id - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan ada investasi asing senilai Rp700 triliun terhambat masuk ke Indonesia karena terkendala berbagai masalah domestik.

"FDI [Foreign Domestic Investment] ini sudah di depan pintu. Tapi tidak bisa masuk ke dalam negeri sebab masalah-masalah sepele dan klasik, berputar-putar, izin-izin, rekomendasi, regulasi perpajakan, dan ketersediaan lahan," kata Bahlil dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (13/11/2019), seperti dilansir dari Antara.

Dalam pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya di Jakarta, Selasa (12/11), Bahlil menjelaskan antrean investasi sebesar Rp700 triliun itu berasal dari 24 perusahaan yang siap masuk ke berbagai sektor usaha.

Sayangnya, investasi tersebut hanya berakhir pada level komitmen sebab, hambatan berinvestasi di Indonesia terlalu besar.

"Dengan rumitnya regulasi sektoral, berbelit-belit membuat banyak investor ini balik badan kembali ke negaranya masing-masing. Dia bertahun-tahun susah dapat selembar surat. Jangankan pengusaha luar, investor dalam negeri pun bisa lari," ujarnya.

Oleh karena itu, Bahlil mengatakan BKPM akan fokus membenahi persoalan domestik tersebut.

Bahlil juga mengaku akan membuat terobosan kebijakan baru guna mempercepat pelayanan kepada investor, selain akan dilayani oleh Satgas Percepatan Investasi BPKM.

"Promosi tetap jalan. Tetapi kita selesaikan yang antre masuk juga banyak. Ini saja belum bisa kami tangani. Kami akan benahi soal kewenangan perizinan sektoral, perpajakan, dan pengadaan lahan. Kita juga akan selesaikan masalah koordinasi di daerah," terangnya.

Bahlil mengatakan, pihaknya tak ingin melihat investor yang dipersulit di berbagai lembaga atau di daerah.

"Bila perlu sejak turun pesawat, investor sudah kami tenteng. Ada yang dampingi sampai jadi buat perusahaan di sini," kata Bahlil.

Baca juga artikel terkait INVESTASI ASING atau tulisan lainnya dari Antara

tirto.id - Bisnis
Reporter: Antara
Penulis: Antara
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti