tirto.id - Badan Kepegawaian Negara (BKN) menemukan benda semacam jimat yang digunakan peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) saat mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
Hal itu disampaikan BKN melalui akun resminya @BKNgoid, Rabu (5/2/2020).
“Aih... aih... masih ada saja ya yang percaya sama Jimat. Sedih hati mimin kalo tahu ada Peserta SKD #CPNS2019 yang enggak percaya diri begini,” demikian tulis akun tersebut.
Meski tak menyebutkan peserta CPNS asal mana yang menggunakan jimat, tapi gambar potongan benda semacam jimat diperlihatkan oleh BKN. Atas penemuan tersebut, BKN pun meminta para peserta untuk lebih percaya diri dan yakin akan kemampuan yang dimiliki.
“Yuk persiapkan diri dengan baik, yakin dan percaya pada kemampuan diri. Kamu Pasti Bisa !!! #TheNewEpicBattle #ASNKiniBeda,” tambahnya.
Aih... aih... masih ada aja ya yg percaya sama Jimat 😞. Sedih hati mimin kalo tahu ada Peserta SKD #CPNS2019 yang nggak percaya diri begini.
— #ASNKiniBeda (@BKNgoid) February 5, 2020
Yuk persiapkan diri dengan baik, yakin dan percaya pada kemampuan diri. Kamu Pasti Bisa !!!#TheNewEpicBattle#ASNKiniBedapic.twitter.com/GaEtlsTPJE
Sebelumnya, BKN menyampaikan telah menyiapkan alat pendeteksi logam maupun benda asing termasuk jimat untuk memeriksa seluruh peserta CPNS demi mengantisipasi perbuatan curang sebelum mengikuti tes SKD di Bale Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (1/2/2020) .
Kepala Kantor Regional III BKN Bandung Imas Sukmariah, saat meninjau pelaksanaan hari pertama tes CPNS di Kota Tasikmalaya mengatakan, seluruh peserta akan diperiksa secara manual maupun menggunakan alat canggih yang mampu mendeteksi barang asing termasuk jimat.
"Kita sudah periksa semua, tidak ada yang masuk dengan alat apapun, termasuk jimat akan terdeteksi," kata Imas seperti dilansir Antara.
Dia menyatakan, pelaksanaan tes tersebut menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) yang tidak akan ada potensi kecurangan atau dimanipulasi data sehingga hasilnya murni sesuai kemampuan diri para peserta.
Menurutnya, peserta hanya perlu belajar dengan baik, dan berdoa untuk mendapatkan hasil yang baik dan bisa masuk peringkat tertinggi agar bisa lolos mengikuti tahapan berikutnya.
"Para peserta tes yang mencapai nilai bagus nanti diacak secara sistem dilakukan perangkingan yang diambil yang terbaik," katanya.
Karenanya, lanjut Imas, jangan percaya terhadap pihak tertentu yang menjanjikan mampu meloloskan tahapan seleksi tersebut karena akan merugikan diri sendiri.
"Jangan percaya oknum yang menjanjikan kelulusan, potensi kecurangan tidak ada dengan sistem ini," imbuhnya.
Ia menambahkan, sistem komputerisasi itu dijamin transparan, akuntabel, dan dapat dipercaya dengan soal ujian dibuat oleh 18 konsorsium perguruan tinggi yang sudah teruji oleh Lembaga Sandi Negara.
Sementara itu, peserta CPNS yang akan mengikuti tes di Kota Tasimalaya sebanyak 51.875 orang dari pemerintah wilayah Priangan Timur yang digelar secara bertahap mulai 1 sampai 27 Februari 2020.
Editor: Agung DH