Menuju konten utama

Biografi Al-Idrisi Penemu Globe & Karya Sejarah Peta Bumi Bulat

Menarik membaca biografi Al-Idrisi. Selain sebagai penemu peta dan penemu globe, Abu Abdullah Muhammad Al Idrisi berkontribusi besar dalam ilmu lainnya.

Biografi Al-Idrisi Penemu Globe & Karya Sejarah Peta Bumi Bulat
Bola dunia atau globe adalah salah satu karya yang terukir dalam biografi Al-Idrisi atau riwayat hidupnya. Foto/Istockphoto.

tirto.id - Biografi Al-Idrisi atau riwayat hidup ilmuwan Islam bernama lengkap Abdullah Muhammad Ibn Muhammad Ibn Abdullah ibn Idris asy-Syarif ini dikisahkan sebagai ahli geografi penemu globe atau penemu peta bola dunia. Sejarah mencatat, karyanya menjadi pembuktian awal bahwa bumi itu bulat.

Disebutkan dalam Trade, Travel, and Exploration in the Middle Ages an Encyclopedia (2010:14), Al-Idrisi masih punya garis darah Nabi Muhammad SAW. Al-Idrisi lahir di Ceuta, Afrika Utara, pada 1100 Masehi dan merupakan keturunan para penguasa di Maroko yang jika dirunut berasal dari Hasan bin Ali, cucu Rasulullah SAW.

Di kalangan ilmuwan Barat, Abu Abdullah Muhammad Al Idrisi alias Al-Idrisi dikenal sebagai ahli Geografi, terutama berkat kiprahnya sebagai penemu globe dan penemu peta dunia dalam versi baru yang dikenal luas hingga saat ini. Bahkan, Al-Idrisi disebut sebagai ahli Geografi paling menonjol di abad pertengahan.

Pemikiran Al-Idrisi yang melahirkan globe berasal dari kemampuannya dalam mengukur garis bujur dan garis lintang. Al-Idrisi melakukan hal itu hanya dengan menggunakan papan gambar semacam peta dunia yang disebut sebagai Lauhul Tarsim.

Biografi Singkat Al-Idrisi Penemu Bola Dunia

Biografi Al-Idrisi terkait riwayat pendidikannya, tercatat ditempuh di Cordoba, Spanyol, yang pernah menjadi pusat peradaban Islam pada abad ke-9 Masehi. Sejak dini, Abu Abdullah Muhammad Al Idrisi sudah tertarik dengan ilmu bumi.

Saat beranjak dewasa, ia pergi ke berbagai tempat di dunia, termasuk Afrika, Asia Kecil (sekarang wilayah Turki), Prancis, Inggris, dan tentunya Spanyol yang kala itu menjadi salah satu pusat peradaban Islam.

Ketertarikannya terhadap geografi membuat Al-Idrisi melakukan banyak cara untuk mengumpulkan data dari seluruh dunia. Hal yang sering dilakukan selain mengunjungi garis pantai di berbagai tempat di Eropa dan Afrika adalah bertanya kepada setiap pedagang dan orang-orang dari negeri lain.

Avatar Al Idrisi al ilmu

Ilustrasi Al Idrisi. tirto.id/Sabit

Petualangan Abu Abdullah Muhammad Al Idrisi ke berbagai belahan dunia membuat namanya semakin populer di kalangan navigator laut hingga perencana militer di Eropa. Kemampuan dan kemasyhuran Al-Idrisi kemudian menarik minat Raja Ruggeru (Roger) dari Sisilia, Italia, yang ingin memiliki peta dunia.

Al-Idrisi memenuhi undangan Raja Roger dan diberi tawaran untuk membuat sebuah peta dunia yang komprehensif. Semua kebutuhan Al-Idrisi akan ditanggung sepenuhnya oleh sang raja.

Meskipun tidak langsung menerimanya, Abu Abdullah Muhammad Al Idrisi kemudian menyanggupi permintaan tersebut, dengan syarat dokumen sejarah kaum muslimin di Sisilia sebelum pemerintahan Raja Roger tidak dihapus.

Karya-Karya Al-Idrisi, Globe Hingga Kitab Pengetahuan

Sejarah mencatat, butuh waktu hingga 15 tahun bagi Al-Idrisi untuk ditasbihkan sebagai penemu peta dunia yang akurat (peta Al Idrisi). Dia membuka banyak catatan geografis yang disusun oleh ilmuwan-ilmuwan pendahulunya. Al-Idrisi memadukannya dengan data-data pribadi yang dia kumpulkan selama bertahun-tahun.

Abu Abdullah Muhammad Al Idrisi akhirnya berhasil membuat peta dunia dalam bentuk bulat, dengan bola perak yang memiliki berat 400 kilogram dan diameter 80 inci. Bola dunia atau yang kemudian dikenal sebagai globe tersebut terdapat 7 benua dengan bagian bumi sebelah utara berada di bagian bawah. Karenanya ia kemudian dikenal sebagai penemu globe.

Untuk mempermudah penggunanya membaca globe yang dia buat, Al-Idrisi menyusun buku panduan berjudul kitab Al Rujari atau The Book of Roger sebagai penghormatan kepada Raja Roger dari Sisilia. Buku tersebut menjelaskan secara detail bagian-bagian dari bumi, seperti struktur daratan hingga perairan.

Abu Abdullah Muhammad Al Idrisi juga menelurkan karya-karya penting lainnya, seperti Nuzhat al-Mushtaq fi Ikhtiraq al-Afat yang merupakan panduan untuk mereka yang ingin mengadakan perjalanan dengan menembus berbagai iklim di dunia.

Selain itu, ada pula buku atau kitab berjudul Rawd Unnas waNuzhat al-Nafs atau Kenikmatan Lelaki dan Kesenangan Jiwa, Shifatul Arab(Karakter Bangsa Arab), Kharithanul ‘Alamil Ma‘mur Minal Ard (Peta Dunia), dan lainnya.

Buku Kharithanul ‘Alamil Ma‘mur Minal Ard merupakan karya Al-Idrisi yang paling komprehensif mengenai peta dunia. Dia membagi bumi ke dalam 7 musim dan setiap iklim memiliki 10 bagian berbeda.

Selain menjadi tokoh penting dalam sejarah geografi, Abu Abdullah Muhammad Al Idrisi juga memberikan kontribusi besar dalam ilmu tanaman obat. Bukunya yang berjudul Al Jami li Sifat Ashtat Al Nabatat berisi tentang tinjauan dan sintesis semua literatur tentang obat-obatan dari pengalamannya keliling dunia.

Menghabiskan hidupnya di Sisilia, Italia, hingga wafat di pulau terbesar di kawasan Laut Tengah itu pada 1160 Masehi menjadi akhir dari biografi Al-Idrisi.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2025 atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Edusains
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Ibnu Azis