Menuju konten utama
Ramadhan 2022

Biografi Abbas Ibn Firnas: Sejarah Hidup, Penemuan, & Karyanya

Sejarah biografi singkat Abbas Ibn Firnas, apa saja penemuan serta karya ilmuwan muslim ini?

Biografi Abbas Ibn Firnas: Sejarah Hidup, Penemuan, & Karyanya
Abbas ibn Firnas. ILUSTRASI/Istimewa

tirto.id - Leonardo da Vinci ternyata bukan ilmuwan pertama memikirkan cara manusia bisa terbang. Jauh sebelumnya, ada sosok lain yang telah muncul dengan ide gilanya: Abbas Ibn Firnas, ilmuwan muslim yang di dunia Barat dikenal dengan nama Armen Firman. Lantas, bagaimana biografi singkat Abbas Ibn Firnas dan apa saja penemuan serta karyanya?

Abbas Ibn Firnas hidup pada abad ke-9 Masehi atau 600 tahun lebih dulu sebelum periode Leonardo da Vinci yang lahir di Italia pada 15 April 1452. Kelak, Leonardo Da Vinci terinspirasi gagasan Abbas Ibn Firnas saat merancang pembuatan sekrup udara (giroskop udara).

Nama lengkap jenius muslim ini adalah Abbas Abu al-Qasim bin Firnas ibn Wirdas al-Takurin. Atas sumbangsih pemikiran dan karya-karyanya bagi ilmu pengetahuan, NASA menamakan salah satu kawah di bulan dengan namanya.

Selain itu, bandar udara di ibu kota Irak yakni Baghdad, diberi nama Ibn Firnas Airport. Salah satu jembatan di sepanjang Sungai Guadalquivir di Córdoba, Spanyol juga dinamai Ibn Firnas Bridge sebagai bentuk penghormatan. Lantas, siapa dia?

Biografi Singkat Abbas Ibn Firnas

Dikutip dari Andalucia: A Cultural History oleh John Hill (2008), Abbas Ibn Firnas diperkirakan lahir tahun 810 M di Izn-Rand Onda, Andalusia. Ia hidup pada masa keemasan peradaban Islam di bawah pemerintahan Kekhalifahan Córdoba yang berpusat di Al-Andalus atau Andalusia (bagian dari Spanyol sekarang).

Pada abad ke-9 M, Islam berjaya di Eropa maupun Asia dengan segala kemajuannya di berbagai bidang, termasuk dalam hal sains. Cordoba di Spanyol dan Baghdad di Irak adalah pusat kebudayaan Islam kembar dunia.

Kemajuan seni dan sains Islam ini membentuk Abbas Ibn Firnas menjadi seorang penyair sekaligus ahli matematika, físika, kimia, dan teknik. Terbukti, Abbas pernah membuat jam air bernama Al-Maqata dan kaca berbahan pasir.

Ana Ruiz dalam VibrantAndalusia: The Spice of Life in Southern Spain (2007) menyebutkan, Abbas Ibn Firnas juga membuat kompilasi tabel gerak planet. Ia begitu kreatif, serba bisa, dan punya reputasi sebagai seorang yang eksentrik dengan bermacam minat dan penemuan.

Penemuan dan Karya Abbas Ibn Firnas

Salah satu penemuan Abbas Ibn Firnas yang diakui oleh dunia Barat adalah sekrup udara (giroskop udara) sebagai alat uji coba untuk terbang. Akan tetapi, penemuan terkait hal ini tidak berjalan mudah. Abbas Ibn Firnas harus melalui berbagai tahap sehingga dapat terbang di udara layaknya seekor burung.

Penemuan ini dimulai dengan percobaan gila Abbas Ibn Firnas yang mendambakan manusia bisa terbang. Ia melompat dari menara Masjid Agung Cordoba pada 852 M.

“Tahun 852, ia (Abbas Ibn Firnas) melompat dari menara masjid dengan jubah besar. Beberapa orang menganggapnya sebagai parasut pertama," tulis John Hill dalam buku VibrantAndalusia: The Spice of Life in Southern Spain (2007) karya Ana Ruiz.

Akan tetapi, percobaan pertama Abbas Ibn Firnas kurang berhasil. Dikutip dari Day of the Flyubg Fox: The True Story of World II Pilot Charley Fox oleh Steve Pitt (2008), percobaan gila itu membuat ia mengalami luka di sana-sini, beruntung nyawanya masih bisa selamat.

Tidak berhenti sampai di situ, Abbas Ibn Firnas kemudian membuat “mesin” terbang layaknya sayap burung dari kerangka kayu (glider). Alat ini dibuatnya berdasarkan pengamatan terhadap burung-burung.

"Pada 875, ketika berumur 65 tahun, Abbas Ibn Firnas lepas landas dari sebuah bukit kecil dekat Cordoba dengan mengendalikan secara sederhana glider bersayap yang melayang beberapa ratus meter sebelum berbalik ke tempat peluncurannya untuk mendarat di mana kemudian ia terjungkal," urai John Hill.

Referensi lain menyebutkan, Abbas Ibn Firnas melakukan percobaan penerbangan keduanya itu pada umur 70 tahun. Mesin yang ia gunakan disebut terbuat dari sutera dan bulu elang.

Percobaan penerbangan kedua Abbas Ibn Firnas mengalami peningkatan, namun ia terjungkal ketika akan melakukan pendaratan. Abbas Ibn Firnas sadar bila dirinya melupakan hal penting dari seekor burung, yakni ekor.

Penambahan ekor ini membuat Abbas Ibn Firnas lebih mudah mengendalikan glider terbangnya sekaligus saat pendaratan. Abbas Ibn Firnas juga memperbaiki bentuk parasutnya sehingga dapat mengurangi kecepatan jatuh.

Penemuan Abbas ini yang nantinya menyebar jauh ke masa-masa berikutnya, termasuk menginspirasi Leonardo da Vinci. Nantinya, Orville Wright dan Wilbur Wright atau Wright Bersaudara berhasil menerbangkan pesawat untuk pertama kalinya pada 1903 di Amerika Serikat.

Abbas Ibnu Firnas meninggal dunia tahun 887 Masehi. Sumbangsih, karya, dan penemuannya menjadi salah satu bukti bahwa Islam pernah menghasilkan tokoh-tokoh jenius yang turut mempengaruhi perjalanan peradaban dunia.

Baca juga artikel terkait BIOGRAFI ILMUWAN MUSLIM atau tulisan lainnya

tirto.id - Humaniora
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Iswara N Raditya