tirto.id - Bank Indonesia memprediksi inflasi pada Juli 2022 akan melandai. Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu II, Juli 2022, perkembangan inflasi sampai dengan minggu kedua Juli 2022 diperkirakan sebesar 0,59% (mtm).
Adapun Inflasi Indonesia melesat pada periode Juni 2022. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi secara tahunan mencapai level tertinggi sejak Juni 2017.
Inflasi pada Juni 2022 tercatat 0,61% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Inflasi tahun kalender adalah 3,19%
Secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi Juni 2022 berada di 4,35%. Lebih tinggi dibandingkan Mei 2022 yang 3,55% sekaligus jadi yang tertinggi sejak Juni 2017.
"Komoditas utama penyumbang inflasi Juli 2022 sampai dengan minggu pertama yaitu cabai merah sebesar 0,20% (mtm), bawang merah sebesar 0,13% (mtm), angkutan udara dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,07% (mtm), tomat sebesar 0,03% (mtm), daging ayam ras, mie kering, nasi dengan lauk, Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT), tarif air minum PAM, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm)," katanya dalam keterangan resmi, Senin (18/7/2022).
Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu minyak goreng sebesar 0,04% (mtm), telur ayam ras, kangkung, sawi hijau, jeruk, bawang putih, dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
Erwin menuturkan ke depan pihaknya akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat. Kemudian akan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin