tirto.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan, pada periode pengamatan Jumat (25/3/2022) pukul 06:00-12:00 WIB terjadi 13 kali gempa guguran dari Gunung Merapi.
BPPTKG menjelaskan, 13 kali gempa guguran tersebut memiliki amplitudo 3-6 mm, dan durasi 16-154 detik.
Selain 13 kali gempa guguran, pada periode pengamatan yang sama juga teramati adanya asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-50 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.
Sebelumnya, pada periode pengamatan Jumat (25/3/2022) pukul 00:00-06:00 WIB, teramati guguran lava pijar sebanyak 4 kali dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya.
Selain itu juga terjadi 16 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-19 mm dan durasi 23-128 detik. Sehingga sampai siang ini total sudah terjadi 29 kali gempa guguran dari Gunung Merapi.
Berikut aktivitas terkini Gunung Merapi menurut BPPTKG.
Aktivitas Gunung Merapi Terkini
Periode pengamatan
25-03-2022 06:00-12:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 20-26 °C, kelembaban udara 70-90 %, dan tekanan udara 567-718 mmHg.
Visual
● Gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-50 meter di atas puncak kawah.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 13, Amplitudo : 3-6 mm, Durasi : 16-154 detik)
Kesimpulan
Tingkat Aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya