tirto.id - Jumlah korban jiwa gempa Turki dan Suriah pada hari ini, Jumat, 10 Februari 2023, dilaporkan telah mencapai 21 ribu lebih. Mayoritas korban berasal dari wilayah Turki dengan angka lebih dari 17 ribu.
Diberitakan Al-Jazeera, Wakil Presiden Turki Fuat Oktay menyatakan korban jiwa di negara tersebut kini menyentuh angka 17.674 orang. Sedangkan korban jiwa di Suriah akibat gempa pada Senin (6/2) lalu sudah menembus 3.377 orang.
Secara total, korban jiwa meninggal dunia yang berasal dari kedua negara sudah mencapai lebih dari 21.000 orang.
Sehari sebelumnya, Badan Penanganan Bencana Turki mengklaim jumlah korban jiwa di wilayah tersebut hingga Kamis, (9/2) waktu setempat menjadi 17.674 orang. Sementara di Suriah sudah mencapai 3.317 orang.
Angka tersebut diperkirakan bisa semakin bertambah lantaran para regu penyelamat masih menyisir sejumlah lokasi reruntuhan bangunan yang roboh akibat gempa 7,8 Skala Richter (SR) itu.
Info Terkini Gempa Turki
Mengutip laporan Reuters, ratusan ribu orang saat ini telah kehilangan tempat tinggal setelah gempa yang melanda 4 hari lalu. Mereka terancam kedinginan, kelaparan, dan di tengah situasi putus asa.
Di Turki, otoritas setempat mengungkapkan 13,5 juta orang memang terkena dampak gempa yang membentang dari kawasan Adana (barat) hingga ke Diyarbakir (timur) dengan jarak 450 km (280 mil).
Tim penyelamat saat ini masih mencari korban selamat di bawah reruntuhan bangunan di kota Adiyaman yang gelap di tengah malam dengan kondisi suhu minus.
Dalam proses pencarian korban selama 79 jam terakhir pasca gempa, dalam rilis video IHH (Turkey's Humanitarian Relief Foundation), tim asal Rumania dan Polandia telah menyelamatkan bocah laki-laki 2 tahun.
Ia ditemukan di antara reruntuhan bangunan di Hatay, provinsi terdampak paling parah di Turki. Bocah tersebut tampak mengenakan sweater bergaris biru, putih, dan hitam dengan kondisi menangis ketika diangkat dari sebuah lubang bangunan.
Penyelamatan lain juga dilakukan terhadap seorang gadis di Kahramanmaras. Petugas yang mengenakan helm dan penuh debu menangis haru ketika berhasil mengeluarkan gadis di tengah reruntuhan bangunan rumahnya.
Sementara di distrik Antakya, masih provinsi Hatay, Turki, seorang gadis berusia 10 tahun terpaksa diamputasi agar bisa keluar dari reruntuhan bangunan.
Menurut AP News, tim penyelamat telah bekerja selama 32 jam di lokasi tersebut demi menyelamatkan sang bocah. Petugas medis lalu memutuskan untuk mengamputasi salah satu lengannya daripada memindahkan balok bangunan yang menindihnya dan lebih berisiko.
Ia dilaporkan selamat setelah upaya keras yang dilakukan para petugas. Namun demikian, kedua orang tua dan 3 saudaranya disebutkan meninggal dalam tragedi gempa tersebut.
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra