tirto.id - Telah terjadi bentrok antara sopir angkot dan ojek online di Terminal Laladon, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/3/2017). Menurut laporan Antara, bentrok tersebut sempat diwarnai aksi pelemparan dan pengerusakan angkot yang beroperasi di Terminal Laladon.
Sebelumnya, Polresta Bogor telah memberikan imbauan kepada ratusan pengemudi ojek online di wilayah itu untuk tetap menjaga keamanan, kondusifitas dengan menjaga etika, ketertiban dan tidak mudah terprovokasi dengan isu yang beredar di masyarakat.
"Kepolisian siap untuk mengamankan selama kalian (ojek online) semua menjaga keamanan, semua tergantung dari kita masing-masing. Jangan sampai terpancing dan mudah terprovokasi," kata Kepala Polresta Bogor, Komisaris Besar Polisi Ulung Jaya saat bertemu dengan ratusan pengendara ojek online wilayah Bogor, di Lapangan Kresna, Kota Bogor, Selasa (21/3).
Lebih lanjut Ulung mengatakan bahwa pihak kepolisian juga akan menjamin keamanan di wilayah Kota Bogor, asalkan masyarakat khususnya ojek "online" ikut menjaga ketertiban, etika berkendara dan jika berlintasan dengan pengendara angkot tidak terpancing untuk melakukan aksi tertentu.
Dilaporkan sebelumnya, pada Rabu (8/3), bentrok antara supir angkutan umum dan ojek online juga terjadi di Kota Tangerang. Bentrokan berawal dari demo supir angkutan umum yang menolak keberadaan transportasi online di Kota Tangerang karena mengurangi pendapatannya. Dalam aksinya, para supir melakukan razia pengemudi ojek online hingga berujung kekerasan.
Tidak terima rekannya ada yang terkena razia dengan kekerasan, ratusan pengemudi ojek online kemudian melakukan razia angkot hingga terjadi bentrokan di Jalan Moh Toha Sangiang Jaya. Sejumlah angkot pun dilaporkan mengalami kerusakan pada bagian kacanya.
Pihak kepolisian juga telah menangkap 21 orang yang diduga terlibat dalam bentrokan antara pengemudi angkutan umum dengan ojek dalam jaringan (online) pada Kamis (9/3) lalu.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto