tirto.id - Teh merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi setelah air putih. Beberapa penelian menyebutkan, minum teh secara rutin khususnya teh herbal, dipercaya dapat mengobati beberapa kondisi medis, termasuk kolesterol tinggi.
Manfaat penyembuhan dengan teh herbal juga telah dinikmati di seluruh dunia selama berabad-abad. Tetapi benarkah rutin minum teh dapat menurunkan kolesterol?
Dilansir dari laman Healthline, teh tradisional dan beberapa teh herbal mengandung antioksidan. Kekuatan antioksidan tergantung pada jenis teh dan metode pengolahannya.
Teh tradisional, seperti hitam, hijau, putih, atau oolong, berasal dari daun dan kuncup tanaman yang disebut Camellia sinensis. Setiap teh unik berdasarkan bagaimana teh itu ditanam dan diproses.
Teh putih adalah yang paling sedikit diproses dan dibuat dari daun teh termuda di pabrik. Sementara teh hijau berasal dari daun yang dikeringkan dan dipanaskan untuk meminimalkan fermentasi.
Teh hitam mengalami fermentasi yang luas. Setiap teh Camellia sinensis mengandung kafein alami, meskipun kafein dapat dihilangkan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan yang ditemukan dalam teh dapat membantu menurunkan kolesterol.
Sebuah meta-analisis dari American Journal of Clinical Nutritions menyatakan bahwa teh hijau secara signifikan mengurangi kolesterol total, termasuk LDL atau kolesterol "jahat", dalam darah menjadi 2,19 mg / dL.
Namun, teh hijau tidak memengaruhi HDL, atau kolesterol "baik".
Rooibos herbal, atau teh redbush, dapat membantu meningkatkan profil lipid atau kadar kolesterol dalam darah seseorang.
Dalam sebuah studi dari Journal of Ethnopharmacology,peserta yang minum enam cangkir rooibos yang difermentasi setiap hari selama enam minggu menunjukkan penurunan LDL sekitar 0,7 mmol / L dan peningkatan HDL sekitar 0,3 mmol / L.
Kemudian ada teh jahe yang bisa menenangkan perut, tetapi juga dapat membantu menurunkan kolesterol. Bubuk jahe secara signifikan menurunkan kadar lipid dibandingkan dengan plasebo dalam studi klinis double-blind.
Berdasarkan penelitian pada hewan, teh dandelion juga dapat mengurangi kolesterol. Lalu teh pare yang dapat meningkatkan kolesterol dan mengurangi risiko seseorang untuk kondisi terkait kolesterol.
Studi ini juga dapat memiliki sejumlah efek positif terkait kesehatan lainnya. Pare telah terbukti membantu diabetes tipe 2, wasir, dan bahkan kanker tertentu.
Studi lain menunjukkan bahwa teh peppermint dapat menurunkan kolesterol dengan membantu tubuh memproduksi empedu. Empedu mengandung kolesterol, sehingga produksi empedu dapat membuat kolesterol lebih baik digunakan.
Banyak penelitian mencatat bahwa seseorang harus minum teh herbal selama berminggu-minggu sebelum ada peningkatan kolesterol.
Beberapa penelitian mengklaim bahwa orang akan melihat penurunan gula darah dalam waktu kurang dari satu jam, seperti halnya dengan kembang sepatu dan teh melon pahit.
Studi lain menunjukkan bahwa perbaikan mungkin tidak terjadi selama lebih dari dua bulan.
Kesehatan dan metabolisme pribadi seseorang juga dapat memengaruhi seberapa cepat teh herbal membantu meningkatkan kolesterol di tubuh.
Meski begitu, minum teh tidak dapat menggantikan olahraga di gym atau diet sehat.
Beberapa penyebab kolesterol tinggi tidak tergantung pada gaya hidup. Penyebab lainnya seperti kebiasaan makan yang tidak sehat dan kurang olahraga.
Editor: Agung DH