tirto.id - Isu mengenai "Muhaimin Iskandar mengkudeta Gus Dur" dari PKB kembali mencuat setelah pria yang disapa Cak Imin itu dideklarasikan sebagai Cawapres Anies Baswedan.
Perihal mengenai itu ditanyakan kembali oleh jurnalis senior, Najwa Shihab, dalam acara Mata Najwa, tayang di YouTube pada Senin, 4 September 2023.
Menurut Cak Imin, yang benar adalah dia dikudeta oleh orang-orang, sehingga menjadi pemicu Gus Dur memberhentikannya dari posisi Ketua Umum PKB.
“Tuduhan saya berkhianat, bahkan ada yang bilang saya kudeta, yang benar adalah bahwa justru saya yang dikudeta," kata Cak Imin.
"Dikudeta oleh orang-orang yang kemudian Gus Dur memberhentikan saya,” lanjutnya.
Cak Imin menjelaskan, ketika diberhentikan dari Ketua Umum PKB, dia menerima dengan lapang dada. Justru beberapa orang yang dipecat Gus Dur balik menyerang, kata Cak Imin, sembari mengklaim cuma dia sendiri yang tidak melawan keputusan itu.
Ketika dipecat, posisinya diambil alih oleh "Ali Masykur Musa sebagai Wakil Ketua Umum dan Yenny Wahid sebagai Sekretaris Jenderal," kata Imin. Kepemimpinan Ali dan Yenny terjadi selama lebih kurang satu tahun.
“Dalam proses kepemimpinan Ali Masykur dan Yenny inilah itu hasil kudeta terhadap saya, saya terima enggak ada masalah,” ujarnya.
Cak Imin bilang karena kepemimpinan keduanya tidak sah, maka harus mengganti Ketua Umum supaya bisa daftar ke KPU untuk Pemilu 2009.
Oleh karena PKB harus mengurus pendaftaran ke KPU, maka yang sah adalah tanda tangan Cak Imin sebagai Ketua Umum resmi.
Untuk menghadapi kendala ini, Cak Imin bilang, PKB sudah berusaha mencari titik temu, namun penyelesaian masalah tidak kunjung didapat.
Cak Imin juga memaparkan, penunjukkan Yenny sebagai Sekretaris Jenderal PKB secara mendadak di tengah periode kepemimpinannya tidak berdasarkan hasil Muktamar PKB 2005, sehingga dianggap tidak sah.
Setelah melalui banyak dinamika, kata Cak Imin, Yenny lalu diberhentikan, jabatan Sekretaris Jenderal dikembalikan kepada pemilik aslinya Lukman Hadi. Sehingga, setelah itu KPU menerima dan PKB bisa melaju dalam kontestasi Pemilu 2009.
Respons Yenny Wahid soal Cak Imin Dikudeta
Di lain pihak, Yenny Wahid menyangkal pernyataan Cak Imin. Dilihat dari kanal YouTube Kompas.com bertajuk "Bantah Cak Imin, Yenny Wahid: Gus Dur yang Dikudeta, Kok Klaim Sebaliknya?" yang diunggah Selasa 5 September 2023, Yenny menyebut bahwa Cak Imin mengkudeta dan mendepak Gus Dur dari posisi Ketua Umum Dewan Syura PKB lewat Muktamar di Ancol pada 2008 silam.
Putri Gus Dur itu mengatakan, proses penggantian itu justru sudah diketahui oleh masyarakat Indonesia. Dia kembali menegaskan, Muktamar Ancol justru secara terang-terangan mengganti Gus Dur. Yenny pun tidak habis pikir kepada Cak Imin yang menyatakan hal sebaliknya.
Yenny Wahid yakin publik saat ini sudah pandai menilai dan melihat mana kebenaran yang sesungguhnya terkait polemik kudeta antara Cak Imin dan Gus Dur, termasuk terkait PKB.
Terkait Cak Imin dan PKB yang kerap “menjual” nama Gus Dur, Yenny dalam berbagai kesempatan menyampaikan dengan tegas, masyarakat perlu mengetahui bahwa PKB yang saat ini bukan lagi PKB Gus Dur, melainkan PKB Cak Imin.
Founder Islamic Law Firm Yenny Wahid, memberikan pidato saat peluncuran Islamic Law Firm di Jakarta, Jumat (25/10/2019). tirto.id/Andrey Gromico Perseteruan Gus Dur & Cak Imin: antara Konflik Partai dan Keluarga
Dalam wawancara bersama Najwa Shihab, Cak Imin sempat menyatakan, konfliknya dengan Gus Dur dan polemik di tubuh PKB berapa tahun silam adalah urusan keluarga.
“Ini jadi, ini cerita keluarga ini. Saya sebenarnya enggak ingin ngomong urusan keluarga ini, ini urusan satu rumah,” katanya.
Pernyataan yang dilontarkan Cak Imin itu ada benarnya, sebab Gus Dur dan Cak Imin memang masih terikat hubungan darah, meski bukan keluarga dekat.
Apabila ditelusuri silsilah keluarganya, Cak Imin merupakan keponakan jauh dari Gus Dur. Tali keluarga itu tersambung dari Nyai Hj. Sholihah, ibu dari Gus Dur yang merupakan putri dari KH Bisri Syansuri, pendiri Ponpes Denanyar sekaligus salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
KH Bisri Syansuri memiliki putri lainnya bernama Mu’asomah yang menikah dengan KH Hasbullah Salim. Pasangan ini lalu melahirkan dua orang putri, salah satunya adalah Muhassonah.
Muhassonah kemudian menikah dengan KH M Iskandar, keduanya adalah orang tua kandung dari Cak Imin. Sehingga, KH Bisri Syansuri adalah kakek dari Gus Dur sekaligus kakek buyut dari Cak Imin. Dengan kata lain, Yenny pun masih sepupu dengan Cak Imin.
Kilas Balik Perseteruan Cak Imin dan Gus Dur
Perseteruan itu dimulai ketika Gus Dur memecat Cak Imin pada tahun 2005 karena dianggap “main sendiri ke istana”. Itu terjadi di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Bila Muhaimin masih bersikap mendua, muktamar akan kami gelar pertengahan September,” ujar Gus Dur seperti dikutip Gatra.
Menurut Gus Dur, dalam Tempo edisi 7 April 2008, keponakannya itu sering melakukan kesalahan, gagal mengatur organisasi, bermain mata dengan pemerintah, berambisi menjadi wakil Presiden 2009, dan berkonspirasi dengan salah seorang jenderal yang dekat dengan pemerintahan untuk menggulingkan Gus Dur dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Syura PKB.
Lebih lanjut, Gusdur menyampaikan bahwa dia tidak percaya lagi dengan Cak Imin karena selalu bermain dua kaki. Gus Dur juga menyebut bahwa Cak Imin hanya setia kepada dirinya sendiri.
“Saya sudah tak percaya lagi padanya,” kata Gus Dur.
“[Muhaimin hanya] loyal kepada dirinya sendiri, kok. Kan, ngomong doang. Saya enggak percaya karena dia selalu dua kata,” imbuhnya.
Sementara itu, Cak Imin mengatakan dirinya tidak pernah ada masalah dengan Gus Dur. Namun, orang-orang di sekitar Gus Dur, yang menurutnya, kerap menggosok isu-isu yang membuatnya seolah bermusuhan dengan pamannya tersebut.
“Saya tidak akan pernah melawan Gus Dur. Tapi akan saya bersihkan partai ini dari semua pihak yang mengganggu,” pungkasnya.
Perseteruan ini kemudian menjalar hingga ke seluruh kader partai di daerah. Tak pelak, PKB terbelah menjadi dua kubu yaitu kubu Gus Dur dan kubu Cak Imin.
Kedua kubu kemudian menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB). Pada 30 April-1 Mei 2008, kubu Gus Dur menggelar MLB di Parung, Bogor. Sementara kubu Muhaimin menggelar MLB pada 2-4 Mei 2008 di Ancol.
Kemudian, sengketa kepengurusan tak dapat dielakkan, untuk menyelesaikannya kedua kubu saling gugat di meja hijau. Kubu Cak Imin berhasil memenangkan proses hukum. Sehingga Gus Dur tersingkir dari partai besutannya sendiri dan namanya pun memudar di panggung politik.
Tudingan Gus Dur yang menyebut Cak Imin mendekati Presiden SBY, semakin dipercaya oleh para pengikut setia Gus Dur saat Cak Imin ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia masa jabatan 22 Oktober 2009 – 1 Oktober 2014.
Sebelum Gusdur mengembuskan nafas terakhirnya 30 Desember 2009, Yenny Wahid berkata bahwa ayahnya pernah berpesan bahwa Cak Imin harus diganti dari Ketua Umum PKB. Namun, hingga saat ini, Cak Imin masih menjadi penguasa tertinggi dan menjadi bakal calon wakil presiden.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto