tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat realisasi belanja subsidi energi membengkak jadi Rp97,6 triliun per Oktober 2021. Angka itu naik 20 persen dari Rp81,3 triliun pada Oktober 2020.
"Belanja subsidi kita terutama subsidi energi mengalami kenaikan, ini karena kenaikan harga minyak dunia," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Kamis (25/11/2021).
Selain itu, subsidi energi juga naik untuk menutupi diskon tarif listrik bagi rumah tangga serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) selama pandemi COVID-19. Realisasi belanja negara untuk diskon listrik tersebut mencapai Rp7,5 triliun per Oktober 2021.
Sri Mulyani merinci pemberian subsidi energi pada Januari-September 2021 terdiri dari subsidi BBM mencapai 11,67 juta kiloliter (KL), LPG tabung 3 kg 5.547,8 juta kg, pelanggan subsidi listrik 37,97 juta pelanggan, dan volume konsumsi listrik subsidi 46,84 TWh.
Sementara itu, realisasi subsidi non-energi mencapai Rp46,9 triliun per Oktober 2021. Sri Mulyani mengatakan angka tersebut naik sedikit dari Rp43,9 triliun pada Oktober 2020.
Dia menjabarkan realisasi subsidi non-energi terdiri dari subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) bagi 6,3 juta debitur, penyaluran KUR Rp237,2 triliun, dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) 104,2 ribu unit rumah.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Gilang Ramadhan