tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan hingga Oktober 2021 defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp548 triliun. Nilai tersebut setara 3,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan nilainya turun 28,2 persen dibandingkan Oktober 2020 sebesar Rp764 triliun atau 4,67 persen terhadap PDB.
“Secara keseluruhan APBN kita masih alami defisit. Namun kalau lihat dibanding APBN maupun tahun lalu jauh lebih baik. Ini menunjukkan kesehatan atau tren yang membaik,” kata dia dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Kamis (25/11/2021).
Dalam bahan paparannya, defisit yang saat ini terjadi dipengaruhi oleh pendapatan negara yang naik 18,2 persen dibandingkan pendapatan tahun lalu atau naik menjadi Rp 1.510 triliun. Dari capaian tersebut, realisasi penerimaan negara baru mencapai 86,6 persen dari target APBN di tahun ini yang mencapai Rp1.743,6 triliun.
“Ini melebihi target APBN. Kita harap bulan depan sampai akhir tahun pendapatan negara bisa tembus semuanya angka 100 persen," terang dia.
Kemudian untuk belanja negara hingga Oktober 2021 sudah terealisasi sebesar Rp2.058,9 triliun. Nilai belanja ini masih 74,9 persen dari target belanja di tahun ini yaitu sebesar Rp2.750 triliun.
“Ini langkah konsisten yang sangat baik untuk konsolidasi dan penyehatan fiskal kita, belanja kita relatif flat,” tandas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz