Menuju konten utama

Bapanas Dorong Pelaku Usaha Gula Terapkan Prinsip ESG

Bapanas menuturkan estimasi kebutuhan gula konsumsi dalam setahun di Indonesia yaitu 2,933 juta ton sehingga masih ada gap minus sekitar 549 ribu ton.

Bapanas Dorong Pelaku Usaha Gula Terapkan Prinsip ESG
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi dalam DiskusiKetahanan Pangan dan Launching Rice Milling Plant AB2TI di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (11/6/2024). (Tirto.id/Faesal Mubarok)

tirto.id - Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan produksi gula konsumsi di Indonesia masih berkisar 2,384 juta ton sebagaimana proyeksi neraca pangan. Sementara, estimasi kebutuhan gula konsumsi dalam setahun di Indonesia yaitu 2,933 juta ton sehingga masih ada gap minus sekitar 549 ribu ton.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan dalam peningkatan produksi dan daya saing industri gula, Asosiasi Gula Indonesia (AGI) dan ASEAN Sugar Alliance (ASA) perlu terlibat aktif dalam memberikan rekomendasi dan saran kepada pemerintah. Hal tersebut disampaikan Arief saat membuka 6th Meeting of ASEAN Sugar Alliance (ASA) di Jakarta, Selasa (25/6/2024).

"Tentu ada banyak tantangan yang memerlukan penyelesaian, misalnya peningkatan produksi, memperkuat penelitian untuk varietas tebu unggul, produktivitas tebu dan tingkat pemulihan gula,” kata Arief dikutip dari keterangan tertulis.

Tidak hanya itu, Arief juga mendorong pelaku usaha budidaya tebu dan produksi gula untuk konsisten menerapkan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). Hal tersebut penting dilakukan agar industri gula semakin mendukung percepatan perwujudan keberlanjutan bagi generasi yang akan datang.

Lebih lanjut, dia juga menjelaskan perlunya berbagai langkah antisipasi untuk menyikapi ketidakpastian ekonomi global, konflik geopolitik, dan dampaknya terhadap ekonomi nasional maupun regional pernah diingatkan Presiden Joko Widodo di Februari 2024. Untuk itu, Arief meminta adanya agaenda tersebut bisa menjadi tukar gagasan dan membuahkan rancangan strategi untuk eskalasi industri pergulaan skala regional Asia Tenggara.

“Forum hari ini perlu membahas perkembangan pasar dan produksi gula dan non gula juga. Lalu seperti apa perkembangan kebijakan terkait etanol atau produk turunan lainnya untuk optimasi utilisasi tebu pada bidang lain serta bagaimana tentang kebijakan WTO yang terkini," kata Arief.

Baca juga artikel terkait GULA KONSUMSI atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin