Menuju konten utama

Bandara Ahmad Yani Semarang Layani Rute Internasional Lagi

Manajemen bandara tengah berkomunikasi intensif dengan beberapa maskapai untuk reaktivasi rute internasional.

Bandara Ahmad Yani Semarang Layani Rute Internasional Lagi
General Manager Bandara Ahmad Yani Semarang Fajar Purwawidada (dari kanan), Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan pihak terkait meninjau fasilitas penunjang rute internasional diBandara Ahmad Yani, Senin (28/4/2025). FOTO/humas bandara

tirto.id - Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang akan kembali melayani rute penerbangan internasional setelah dinaikkan statusnya oleh Kementerian Perhubungan. Sejumlah maskapai pun mulai merapat untuk membuka rute luar negeri dari Semarang.

General Manager Bandara Ahmad Yani, Fajar Purwawidada, menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan serangkaian persiapan, termasuk berkomunikasi dengan Imigrasi hingga Bea Cukai.

Manajemen Bandara Ahmad Yani juga tengah berkoordinasi dengan beberapa maskapai penerbangan, di antaranya Airasia, Scoot Airline, dan Lion Group (Batik, Lion Air, Malindo), untuk reaktivasi rute Internasional ke Singapura dan Malaysia.

Fajar juga mengatakan bahwa komunikasi dengan maskapai penerbangan rute internasional terus digalakkan agar semakin banyak maskapai yang menerbangkan armadanya dari Semarang.

"Ini sedang kami tindaklanjuti secara intensif untuk komunikasi. Dalam waktu dekat, kami buka rute Singapura dan Malaysia," ucapnya, Senin (28/5/2025).

Saat ditanya kapan penerbangan internasional perdana akan dilakukan, Fajar menyatakan masih perlu berkoordinasi lagi.

"Kami belum rapat lagi dengan pihak airlines, masih komunikasi dan mudah-mudahan segera dibuka dalam waktu dekat," imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyambut baik pembukaan kembali rute internasional di Bandara Ahmad Yani Semarang. Dia pun mengapresiasi tiga maskapai penerbangan yang sudah menyatakan siap reaktivasi rute internasional.

"Sudah koordinasi maskapai, ada AirAsia, Scoot, dan Malindo. Banyak yang sudah komunikasi dengan kami, tapi secara legal formal dengan GM Angkasa Pura," ujar Luthfi usai meninjau sarpras Bandara Ahmad Yani, Senin (28/5/2025).

Terkait hal itu, Luthfi meminta pihak-pihak terkait untuk jemput bola. Angkasa Pura diminta secara intensif melakukan komunikasi dengan seluruh maskapai penerbangan internasional.

AirNav juga sudah memberikan tenggat waktu terkait publikasi dan sosialisasi ke seluruh penerbangan internasional.

Instansi lain, seperti Bea Cukai juga sudah menyiapkan personel dan administrasi. Bahkan, Keimigrasian dan Balai Karantina sudah menempatkan personel dengan pembagian shif kerja.

Luthfi menyebut bahwa dunia usaha dan pariwisata juga sudah menyiapkan kegiatan pendukung agar dapat mengundang lebih banyak tamu mancanegara ke Jawa Tengah.

"Ini perlu karena penerbangan internasional akan memberikan marwah ke Jawa Tengah, khususnya dunia usaha, pariwisata, investasi, dan bagaimana mengenalkan Jawa Tengah ke dunia internasional. Jawa Tengah punya potensi untuk eksplorasi untuk kemajuan wilayah," tegasnya.

Terpisah, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Tengah, Harry Nuryanto Soediro, mengatakan bahwa keputusan tersebut akan mengundang banyak investor luar negeri masuk ke Jawa Tengah.

"Kami siap. Mohon support-nya untuk kedatangan tamu-tamu pariwisata dan investor [dari luar negeri],” tuturnya.

Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Jawa Tengah, Kukrit Suryo Wicaksono, menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah event internasional untuk mendukung dibukanya kembali rute penerbangan internasional di Bandara Ahmad Yani.

"Kita sudah dapatkan restu dari Pak Gub untuk bagaimana menggenjot event sebanyak mungkin di Jawa Tengah. Apakah itu sport, kuliner, entah itu properti. Kita genjot event di Jawa Tengah bersinergi dengan teman-teman media dan juga pemerintah Provinsi Jawa Tengah," ucapnya.

Baca juga artikel terkait PENERBANGAN atau tulisan lainnya dari Baihaqi Annizar

tirto.id - Flash News
Reporter: Baihaqi Annizar
Penulis: Baihaqi Annizar
Editor: Fadrik Aziz Firdausi