tirto.id - Surat lamaran kerja membantu perekrut untuk mengenal pelamar dengan lebih baik. Resume dibuat untuk menggambarkan garis besar karier pelamar, sedangkan surat lamaran dibuat sebagai pengantar resume tersebut.
Berdasarkan tulisan Steph Arnaldo di Rappler, jangan sampai melampirkan resume dengan email kosong. Surat lamaran kerja merupakan hal penting yang akan membantu perekrut, sebab departemen perekrutan di setiap perusahaan menerima email lamaran kerja dan LinkedIn yang tak terhitung jumlahnya.
Sebagus apa pun resume pelamar, perekrut kemungkinan besar tidak akan melihat jika tidak disertai surat lamaran kerja. Surat lamaran kerja akan menimbulkan kesan pertama yang baik dan akan bertahan lama.
Surat memberikan perekrut wawasan tentang siapa pelamar di luar resume. Surat lamaran kerja akan melengkapi resume dan memungkinkan pelamar untuk menguraikan keahlian, keterampilan, dan kekuatan.
Saat pelamar menulis surat pengantar yang jelas dengan bahasa yang baik, itu menunjukkan kepada calon atasan pelamar adalah orang yang mereka cari. Berikut ini tips membuat surat lamaran kerja yang baik, seperti diwartakan Ashira Prossack di Forbes.
1. Jangan mengulangi isi resume
Di dalam surat lamaran kerja, masukkan highlight dari resume pelamar yang paling relevan dengan posisi yang hendak dilamar, bukan merekap seluruh riwayat kerja.
Surat pengantar menjadi tempat untuk menunjukkan kekuatan terbaik dan menguraikan keterampilan kerja yang dicantumkan di resume pelamar.
2. Gunakan angka spesifik untuk mengukur prestasi
Usahakan untuk menggunakan angka-angka ketika berbicara tentang prestasi. Hasil yang dapat diukur jauh lebih kuat daripada deskripsi. Saat berbicara tentang hasil, masukkan persentase, kerangka waktu, dan tindakan yang dilakukan.
3. Sertakan contoh
Contoh akan memberi kesan yang kuat dalam surat lamaran. Jangan hanya mengatakan pelamar hebat dalam pengelolaan data, tetapi ilustrasikan. Uraikan bagaimana pelamar menggunakan keterampilan manajemen data dan hasil yang telah dicapai menggunakan keterampilan itu.
Intinya bukan hanya mengatakan pelamar pandai dalam sesuatu, tetapi tunjukkan seberapa baik pelamar dalam keterampilan itu.
4. Soroti soft skill
Soft skill seperti komunikasi, pemecahan masalah, dan pemikiran kreatif sangat berharga dan diinginkan para perekrut. Soft skill lebih sulit diungkap melalui resume, jadi surat pengantar adalah tempat untuk menampilkannya. Sebutkan keterampilan yang menjadi kekuatan dalam surat lamaran dan gunakan contoh untuk menguraikannya.
5. Jelaskan alasan menganggur
Surat lamaran bisa memberikan wawasan mengenai riwayat pekerjaan. Jika pelamar sempat menganggur atau tidak bekerja, sebaiknya dijelaskan mengap. Bisa jadi itu muncul karena pelamar kembali ke sekolah, jelaskan pelamar membuat pilihan itu untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam.
Jika pelamar menganggur cukup lama, jelaskan keterampilan yang dipelajari pada waktu itu yang relevan dengan posisi yang dilamar. Jelaskan secara singkat, agar surat lamaran tidak seperti biografi.
6. Cocokkan nada tulisan dengan budaya perusahaan
Pakai bahasa yang lebih formal di surat lamaran untuk perusahaan dan bahasa yang lebih santai di startup. Budaya perusahaan itu bisa dibaca dari cara perusahaan mengunggah lowongan kerja.
Pelamar juga perlu melihat identitas perusahaan secara online. Sesuaikan tingkat formalitas pekerjaan dengan formalitas surat lamaran. Ini adalah cara yang halus untuk menunjukkan kepada orang yang membacanya bahwa pelamar telah melakukan riset dan memahami apa yang mereka cari.
7. Cantumkan nama
Surat lamaran harus ditujukan kepada manajer perekrutan berdasarkan nama, jika memungkinkan. Jika tidak tersedia, cari di Google atau LinkedIn-nya. Jika tidak ditemukan, tujukan surat itu ke Manajer HRD di (nama perusahaan).
8. Sesuaikan surat lamaran
Jika pelamar memasukkan lamaran di banyak tempat, jangan lupa untuk menyesuaikan surat dari satu perusahan dengan perusahaan lain. Jangan langsung salin dan tempel.
Untuk menghemat waktu, pelamar bisa membuat garis besar hal-hal yang perlu disampaikan di surat lamaran. Pastikan untuk memasukkan posisi yang dilamar serta nama perusahaan. Gunakan poin-poin dari aplikasi pekerjaan untuk menyoroti keahlian atau pengalaman yang relevan.
9. Jangan lupa periksa ejaan dan tata bahasa
Usahakan jangan sampai ada ejaan dan tata bahasa yang salah dalam surat lamaran kerja. Memeriksa ejaan dan tata bahasa hanya membutuhkan waktu sekitar 30 detik. Jadi biasakan untuk melakukannya sebelum mengirim surat.
Rappler menuliskan, akhiri surat lamaran dengan kata-kata yang meyakinkan agar perekrut mau memanggil pelamar untuk wawancara. Setelah itu, jangan lupa lampirkan dokumen dan beritahu perekrut bagaimana mereka bisa mengontak pelamar. Jangan lupa meninggalkan alamat email dan nomor ponsel.
Editor: Agung DH