Menuju konten utama

Bagaimana Cara Menjadi Pendengar yang Baik dari Orang Curhat?

Cara menjadi pendengar yang baik bagi orang yang sedang curhat adalah dengan memberikan perhatian kepada lawan bicara.

Bagaimana Cara Menjadi Pendengar yang Baik dari Orang Curhat?
Ilustrasi Curhat. foto/IStockphoto

tirto.id - Tidak setiap orang bersedia untuk menjadi pendengar yang baik. Sebagai pendengar yang baik dituntut untuk tidak sekadar mendengar orang yang sedang mencurahkan hati padanya. Dirinya juga harus melibatkan pemahaman, empati, rasa hormat pada lawan bicara sekali pun topik yang disampaikan sesuai atau tidak sesuai dengan pendapat pribadi.

Saat seseorang memutuskan menceritakan masalah pribadi berarti dirinya telah menitipkan kepercayaan untuk pendengarnya. Dengan kepercayaan itu membuat seseorang bisa bicara lepas untuk mengurai kegundahan hatinya. Dia merasa nyaman untuk berbagi informasi yang mungkin menyangkut rahasia pribadinya.

Sebaliknya, sebagai pendengar, kepercayaan itu mesti direspons dengan baik. Informasi dari lawan bicara perlu didengarkan dengan seksama dan pikiran juga terfokus padanya untuk menimbulkan kenyamanan. Apalagi jika curhat itu berkaitan dengan hal yang menimbulkan stres hingga depresi, maka pertemuan lawan bicara dengan pendengar yang baik dapat memberikan dampak positif bagi mentalnya.

Tips dan Cara Menjadi Pendengar yang Baik

Ada cara yang dapat dilakukan untuk belajar menjadi pendengar yang baik. Dalam percakapan, dalam sebuah percakapan setidaknya terdapat dua tujuan bagi pendengar yaitu memahami hal yang dikomunikasikan orang lain, selanjutnya menyampaikan minat, keterlibatan, dan kepedulian untuk orang lain. Tujuan kedua ini diperlukan agar orang yang curhat merasa didengarkan dan dihargai.

Sementara itu, ada beberapa tips yang bisa diterapkan ketika percakapan terjadi dan berada di posisi sebagai pendengar:

1. Ulangi beberapa kata terakhir yang disampaikan lawan bicara

Uraian yang disampaikan lawan bicara saat curhat (mencurahkan isi hati) mungkin sangat panjang dan sukar diingat secara detail. Agar obrolan tetap pada jalurnya, mengulangi kembali beberapa hal yang disampaikan lawan bicara dapat mengambil jeda yang berguna untuk memulihkan kembali konsentrasi pikiran dan reaksi emosi yang keluar.

2. Jangan pernah menyerobot perkataan lawan bicara menggunakan kata-kata sendiri

Menyerobot perkataan lawan bicara dengan kata-kata sendiri bisa meningkatkan gesekan emosional dan beban mental di antara dua pihak yang sedang bercakap. Namun, cara ini boleh dilakukan ketika pendengar perlu benar-benar memastikan hal yang belum dipahaminya dari perkataan lawan bicara.

3. Tunjukkan dengan bahasa isyarat untuk memberitahu lawan bicara jika dirinya sedang didengarkan dan diperhatikan

Bahasa isyarat ini bisa membuat lawan bicara merasa nyaman dan merasa diperhatikan. Contohnya yaitu melakukan kontak mata, postur tubuh yang memerhatikan, anggukan, dan isyarat nonverbal lainnya.

4. Perhatikan pula isyarat nonverbal dari lawan bicara

Saat mengungkapkan semua kegundahannya, lawan bicara akan menunjukkan isyarat tertentu melalui nada suara, ekspresi wajah, hingga bahasa tubuh. Dari isyarat ini umumnya ditemukan emosi yang sedang dirasakannya saat itu dan tidak terungkap dari kata-kata yang diucapkan.

5. Ajukan pertanyaan yang diperlukan

Mengajukan pertanyaan bukan berarti menjadi pendengar ke sok mau tahu. Tapi, kegunaan bertanya ini demi sepenuhnya memahami lawan bicara dan memastikan detail penting agar tidak terlewat.

6. Jauhkan obrolan dari hal-hal yang mengganggu

Usahakan selama komunikasi berlangsung tidak ada gangguan apa pun. Misalnya ponsel dimatikan, menghindari kebisingan, dan gangguan lainnya.

7. Kendalikan emosi diri

Pendengar sangat mungkin terlibat secara emosional setelah mendengarkan cerita dari lawan bicara. Jika perasaan mulai ikut terlibat sebaiknya perlambat kecepatan obrolan untuk memberikan jeda.

8. Akui kekurangan dalam mendengarkan

Bagi pemula, menjadi pendengar yang baik bisa cukup melelahkan apalagi jika durasinya panjang. Kemampuan memahami isi ucapan lawan bicara kadang tersendat. Jika terjadi demikian, tidak ada salahnya meminta lawan bicara mengulang bagian yang belum bisa dipahami.

Baca juga artikel terkait RELASI atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Iswara N Raditya