tirto.id - Membaca wirid atau berdizikir merupakan salah satu amalan sunah yang bisa dikerjakan sebelum sholat fardhu maupun sesudahnya. Bacaan wirid sebelum sholat fardhu yang sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW juga bisa ditemukan dalam sejumlah hadis.
Wirid pada dasarnya adalah dzikir. Namun, istilah wirid di kalangan umat Islam Indonesia merujuk khusus pada bacaan dzikir yang diucapkan secara lisan maupun dalam hati pada saat sebelum dan sesudah melaksanakan sholat.
Salah satu keutamaan dzikir adalah mendapatkan rahmat dan ketenangan hati dari Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam satu hadis riwayat Abu Hurairah dan Abu Sa’id, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda sebagai berikut:
"Tidaklah ada suatu kaum yang duduk sambil berdzikir kepada Allah, kecuali para Malaikat akan mengelilingi mereka, dan (mereka) akan diselubungi rahmat, akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), dan Allah akan menyebut-nyebut orang-orang yang ada disisi-Nya," (HR Ibnu Majah No. 3781).
Waktu yang paling dianjurkan untuk membaca wirid atau dizikir sebelum melaksanakan sholat lima waktu, adalah jeda antara adzan dan iqomah.
Keutamaan waktu antara adzan dan iqomah ini dijelaskan di dalam sebuah hadis riwayat Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:
"Doa antara adzan dan iqamah tidak akan ditolak," (Hadis Jami’ At-Tirmidzi No. 196).
Bacaan Wirid Sebelum Sholat: Arab, Latin, & Terjemahan
Anjuran untuk membaca wirid atau berdzikir sebelum menunaikan sholat fardhu didasarkan pada keterangan di sejumlah hadis. Salah satunya ialah hadis yang tercatat dalam kitab Al Adzkar karya Abu Zakariya Muhyiddin Yahya bin Syaraf An-Nawawi (Imam Nawawi).
Dikutip dari lamanNU Online, dalam kitab Al-Adzkar An-Nawawiyah, diterangkan bahwa Rasulullah SAW suatu ketika didatangi oleh Salma Ummu Rafi’, salah seorang mantan budak perempuan yang telah dimerdekakan oleh Nabi Muhammad.
Salma menanyakan perihal amalan yang dapat dipraktikkan sebelum sholat. Lalu, Rasulullah SAW kemudian menjawab sebagai berikut:
"Saat engkau hendak menunaikan shalat, bertasbihlah kepada Allah 10 kali, bertahlillah 10 kali, bertahmidlah 10 kali, bertakbirlah 10 kali, dan beristighfarlah 10 kali."
"Setelah engkau bertasbih, Allah mengatakan 'Ini untuk-Ku', setelah engkau bertahlil, Allah mengatakan 'Ini untuk-Ku', setelah engkau bertahmid, Allah mengatakan 'Ini untuk-Ku', setelah engkau bertakbir, Allah mengatakan 'Ini untuk-Ku', setelah engkau beristighfar, Allah mengatakan 'Aku telah mengampunimu'."
Merujuk pada keterangan di atas, sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW, rincian dari bacaan wirid sebelum menunaikan sholat fardhu adalah sebagai berikut.
1. Membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali
سُبْحَانَ اللهِ
Arab Latin: Subhânallâh
Artinya: “Mahasuci Allah”
Keutamaan membaca kalimat tasbih dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Abu Dzar, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:
“Yaitu ucapan dzikir yang dipilihkan Allah bagi para malaikat-Nya dan hamba-hamba-Nya, ialah; Subhanalahi wa bihamdihi (Maha Suci Allah dan Maha Terpuji Dia),” (HR. Muslim No. 4910).
2. Membaca kalimat tahlil sebanyak 10 kali
لا إِلَهَ إِلا الله وَالله
Arab Latin: Lâilâha illallâh
Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah”
3. Membaca kalimat tahmid sebanyak 10 kali
الحَمْدُ للهِ
Arab Latin: Alhamdulillâh
Artinya: “Segala puji bagi Allah”
4. Membaca kalimat takbir sebanyak 10 kali
الله أَكْبَرُ
Arab Latin: Allâhu akbar
Artinya: "Mahabesar Allah"
5. Membaca kalimat istighfar sebanyak 10 kali
أَسْتَغْفِرُ الله
Arab Latin: Astaghfirullahal ‘adhîm
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah”
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Al Aghar Al Muzanni dikatakan bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda sebagai berikut:
"Sesungguhnya hatiku tidak pernah lalai dari dzikir pada Allah, susungguhnya Aku beristighfar 100 kali dalam sehari," (HR Muslim No. 4870).
Setelah membaca rangkaian bacaan dzikir di atas, muslim atau muslimah yang akan menjalankan sholat dianjurkan untuk berdoa dan memohon pada Allah SWT sebelum iqomah berkumandang.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Addi M Idhom