tirto.id - Aturan baru akan diberlakukan di Liga Inggris, termasuk EPL Premier League, mulai musim 2020/2021. Beberapa aturan anyar yang telah disepakati klub-klub antara lain soal pergantian pemain dan beberapa perubahan mengenai Video Assistant Referee (VAR) yang kerap memunculkan kontroversi.
Demi menuntaskan kompetisi musim 2019/2020 yang sebelumnya sempat terhenti akibat dampak pandemi COVID-19, diterapkan aturan 5 pergantian pemain dalam satu pertandingan di laga-laga Liga Inggris sejak restart.
Untuk musim depan atau 2020/2021, demikian dari laman resmi Liga Inggris yang dikutip Antara, perubahan aturan tersebut dikembalikan seperti semula, yakni setiap klub hanya boleh melakukan 3 kali pergantian pemain dalam satu laga.
Selain itu, setiap tim juga hanya boleh menempatkan 7 pemain di bangku cadangan untuk satu kali pertandingan. Adapun Liga Inggris musim depan bakal dimulai pada 12 September 2020 mendatang.
Perubahan Aturan VAR
Selain soal pergantian pemain, di situs resmi Liga Inggris juga diumumkan mengenai beberapa perubahan tentang VAR untuk musim 2020/2021 mendatang.
Badan Asosiasi Sepak Bola Internasional sebelumnya telah mengalihkan wewenang soal VAR kepada Konfederasi Sepak Bola Dunia, FIFA.
Disebutkan, ada lima perubahan utama mengenai penerapan VAR di lapangan untuk Liga Inggris musim 2020/2021 nanti, yaitu sebagai berikut:
Pertama, peningkatan penggunaan area peninjauan wasit (RRA) untuk keputusan terkait gol, kartu merah, serta tendangan penalti.
Kedua, pelanggaran aturan kiper dalam tendangan penalti, bahwa kaki kiper tidak boleh melewati garis gawang sebelum pemain lawan menyentuh bola.
Jika itu terjadi dan kiper mengamankan bola, maka VAR wajib meminta tendangan penalti untuk diulang. Hal ini tidak berlaku apabila bola tendangan penalti menghantam tiang atau meleset dari gawang.
Ketiga, penendang penalti tidak boleh diganggu oleh siapa pun saat hendak melakukan tugasnya. Kaki pemain lawan maupun rekan setim dilarang memasuki area tendangan penalti.
Keempat, aturan VAR yang baru nanti tidak akan memberikan toleransi terhadap tindak pelanggaran offside.
Kelima, hakim garis sebaiknya melanjutkan permainan apabila terjadi dugaan offside dengan marjin tipis. Bendera baru diangkat setelah peluang yang tercipta usai, baik terjadi gol atau tidak.
Jika gol dan kubu lawan tidak puas, maka akan digunakan VAR untuk melakukan peninjauan ulang.
Editor: Agung DH