tirto.id - Belakangan, sebuah video yang menerangkan 'zombie,' karakter mengerikan yang kerap tampak dalam film dan gim, merupakan pejuang muslim dari Brazil tersebar di Facebook. Salah satu akun Facebook yang menyebarkan video ini adalah akun Preman Inshaf .
Dalam video berdurasi 6:38 menit ini pada 11 Februari 2020 (arsip), akun Preman Inshaf menuliskan narasi sebagai berikut: "Film propaganda yang paling kejam. Bagaimana mungkin, tokoh pejuang Islam dijadikan figur Mayat Hidup, jorok dan menjijikan. Tapi, itulah yang terjadi pada Film Zombie...”
Video menceritakan bagaimana film-film Hollywood menggambarkan zombie sebagai makhluk menjijikkan dan harus dibasmi. Namun, menurut video tersebut, zombie merupakan pejuang Muslim asal Brazil bernama Zumbi dos Palmares.
Narasi lengkap video tersebut berbunyi seperti ini:
Ternyata Zombie adalah Pahlawan Islam
Apa yang terlintas dalam pikiran Anda jika disebutkan “Zombie”? Jika yang muncul adalah sosok mayat hidup yang berlumuran darah dan mengejar manusia untuk digigit dan dijadikan mayat hidup berikutnya, berarti ghazwul fikri yang dilancarkan Barat telah berhasil 100%.
Barat melahirkan istilah “zombie” untuk menggambarkan mayat hidup yang tidak memiliki pikiran dan bernafsu memangsa manusia normal. Melalui serangkaian cara mulai dari novel, film hingga game, zombie digambarkan sebagai makhluk jahat yang harus dilawan. Ia mayat hidup yang tidak memiliki kebaikan sama sekali.
Namun, benarkah Zombie dalam dunia nyata seperti itu? Ternyata Zombie adalah nama salah seorang pahlawan Islam di Brazil.
Pada abad ke-XVI, tepatnya sekitar tahun 1550 Masehi, Islam mulai masuk ke Brazil. Saat itu, orang-orang Portugis memasukkan budak-budak Afrika ke Brazil sebagai tenaga pekerja di kebun tebu. Mayoritas budak-budak Afrika ini beragama Islam sehingga sejak saat itu ada banyak muslim di Brazil.
Tahun demi tahun, jumlah muslim di Brazil semakin banyak. Selain para pendatang, penduduk asli juga mulai ada yang masuk Islam, menjadi mualaf. Posisi kaum muslimin pun semakin kuat, bukan hanya para pekerja tebu.
Ketika posisi Islam di Brazil menguat, Pasukan Salibis menghabisi mereka. Pasukan Salibis berusaha menghancurkan Islam hingga ke akar-akarnya. Dan mereka menganggap program mereka berhasil. Islam telah dilumatkan.
Di saat seperti itu, pada tahun 1643, tiba-tiba muncul seorang pahlawan Islam. Dengan gagah berani ia mendeklarasikan berdirinya Negara Islam di Brazil setelah sebelumnya bergerak mendakwahkan Islam ke berbagai penjuru Brazil dan mengajak para tokoh dan pimpinan di wilayah itu untuk masuk Islam. Nama pahlawan itu adalah Zombie.
Salibis yang mengira Islam di Brazil telah mati tersentak. Rupanya Islam belum mati. Zombie telah menghidupkan Islam kembali di bumi Brazil. Dan karenanya, pasukan Salibis pun segera menjadikan Zombie sebagai target. Dan rupanya, Zombie tidak hanya dimusuhi di waktu itu. Namanya pun dihancurkan di abad modern ini.
Penelusuran Fakta
Penelusuran Tirto menemukan bahwa zombie berasal dari cerita rakyat Haiti. Dalam cerita tersebut, zombie merupakan mayat yang dihidupkan dengan cara tertentu, biasanya menggunakan sihir. Sementara dalam Bahasa Inggris, kata zombie menurut The Oxford English Dictionary pertama kali dicatat tahun 1819 dalam sejarah Brazil oleh penyair Robert Southey.
Kemudian, The Oxford English Dictionary juga mencantumkan asal kata ini dari Afrika Barat dan membandingkannya dengan kata Kongo, nzambi (dewa) dan zumbi atau nzumbi (jimat).
Beberapa penulis seperti Peter Laws (2018) juga membandingkannya dengan kata Kongo vumbi (mvumbi) (hantu, revenant, mayat yang masih mempertahankan jiwa), (nvumbi) (tubuh tanpa jiwa). Sementara itu, Pereira Do Nascimento (1903) mencatat bahwa kamus Kimbundu-ke-Portugis dari tahun 1903 mendefinisikan kata terkait nzumbi sebagai jiwa. Kamus Kimbundu-Portugis pada akhirnya mendefinisikannya sebagai "roh yang seharusnya berkeliaran di bumi untuk menyiksa yang hidup."
Radio NPR pernah menelusuri jejak zombie pada 2013. Mereka menemukan sebuah esai dari New York Times pada 2012 dari Amy Wilentz, seorang profesor di University of California, Irvine. Dalam esai itu, Amy menyebut zombie sebagai "warisan yang sangat logis dari perbudakan modern." Menurut Wilentz, karena perbudakan pada masa kolonial di Haiti sangat kejam, kematian adalah satu-satunya jalan keluar. Cara lain adalah kembali ke Afrika atau lan Guinée (yang diterjemahkan berarti Guinea).
Referensi paling awal tentang zombie di Amerika Serikat memang terkait erat dengan perbudakan dan kata tersebut terhubung dengan tradisi Afrika. Kata "zombi"--yang selama bertahun-tahun dieja tanpa huruf "e" di bagian akhir--pertama kali muncul di sebuah surat kabar AS dalam bentuk cerita pendek berjudul "The Unknown Painter" pada tahun 1838.
Dalam cerita tersebut, seorang budak muda Afrika yang dimiliki pelukis Spanyol bernama Bartolome Esteban Murillo mengklaim bahwa "zombi" muncul di studio seni milik Murillo pada malam hari. Makhluk itu, menurutnya, ditemukan mengerjakan lukisan milik murid Murillo.
Beberapa sumber lainnya yang digunakan NPR seperti Maximilian Schele de Vere dan William Seabrook juga tak menghubungkan antara "zombie" dengan pejuang Brazil, Zumbi dos Palmares.
Zumbi dos Palmares lahir di Quilambo pada 1655. Ibunya, Sabina, merupakan anak dari Raja Kongo yang tidak diketahui namanya. Zumbi dan kerabatnya merupakan keturunan Afrika Tengah. Mereka dibawa ke Amerika setelah Pertempuran Mbwila.
Portugis memenangkan pertempuran tersebut dan membunuh 5.000 orang, dan menangkap raja, dua putranya, keponakan, gubernur, berbagai pejabat istana, pemegang gelar dan bangsawan. Mereka kemudian ditempatkan di kapal dan dijual sebagai budak di Amerika. Sabina kemungkinan termasuk di antara para bangsawan ini.
Keberadaan individu yang ditangkap setelah Pertempuran Mbwila tidak diketahui. Beberapa diyakini telah dikirim ke Spanyol, tetapi Ganga Zumba, saudara dari Zona dan Sabina dijadikan budak di perkebunan Santa Rita di Kapten Pernambuco. Dari sana, mereka kabur ke Palmares.
Palmares kerap berkonflik dengan gubernur Pernambuco, Pedro Almeida, pada 1678. Almeida kemudian mendekati raja Ganga Zumba dan memberi penawaran kebebasan untuk semua budak yang melarikan diri jika Palmares mau tunduk pada otoritas Portugis, Ganga menyetujui tawaran itu. Namun, Zumbi, yang menjadi panglima tertinggi pasukan Kerajaan pada 1675, tidak percaya pada Portugis.
Palmares menolak menerima kebebasan bagi rakyat Palmares tersebut sementara orang Afrika lainnya tetap diperbudak. Dia menolak tawaran Almeida dan menantang kerajaan Ganga Zumba. Hal itu berakhir dengan Zumbi membunuh Ganga Zumba pada 1678. Zumbi kemudian menerapkan sikap yang lebih agresif terhadap Portugis. Ia bersumpah untuk melanjutkan perlawanan terhadap Portugis dan kemudian menjadi raja baru Palmares.
Setelah perlawanan selama bertahun-tahun dengan Portugis, Zumbi terbunuh pada 1695. Kepalanya dipenggal dan dipajang di sebuah tombak untuk mengabadikan perlawanannya.
Perlawanan Palmares pada abad ke-17 dianggap sebagai mercusuar terhadap perlawanan perbudakan pada masa-masa selanjutnya.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, tidak ada literatur yang menyebutkan bahwa Zumbi merupakan asal dari karakter “zombie” dalam film-film atau video gim. Sehingga, informasi dalam video yang dibagikan bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara