tirto.id - Pemerintah AS mencabut tarif impor untuk lebih dari 200 produk makanan pokok, seperti kopi, daging sapi, pisang, dan jus jeruk. Kebijakan ini berlaku surut sejak malam Kamis dan menjadi perubahan dari kebijakan Presiden Donald Trump, yang sebelumnya kerap menyatakan bahwa bea masuk yang diterapkannya tidak memicu inflasi.
Keputusan ini diumumkan di tengah meningkatnya kekhawatiran masyarakat terkait lonjakan harga pangan. Kekhawatiran tersebut juga memengaruhi hasil pemilihan di beberapa daerah, di mana Partai Demokrat meraih kemenangan di Virginia, New Jersey, dan New York City.
"Mungkin dalam beberapa kasus, tarifnya menaikkan harga," ujar Trump dikutip dari Reuters, Sabtu (15/11/2025).
Meski mengakui hal tersebut, ia menegaskan bahwa secara keseluruhan Amerika Serikat "hampir tidak ada inflasi." Trump juga mengungkapkan rencana pemberian bantuan tunai sebesar 2.000 dolar AS untuk warga berpenghasilan rendah dan menengah pada tahun depan. Menurutnya, dana untuk program ini akan bersumber dari pendapatan tarif.
"Tarif memungkinkan kami memberikan dividen jika kami menginginkannya. Sekarang kami akan melakukan dividen dan kami juga mengurangi utang," jelasnya.
Daftar produk yang dibebaskan dari tarif mencakup berbagai barang yang biasa dibeli rumah tangga, banyak di antaranya mengalami kenaikan harga tahunan hingga dua digit. Selain kebutuhan pokok, daftar tersebut juga mencakup buah acai, paprika, kakao, bahan kimia untuk produksi pangan, pupuk, hingga kue.
Gedung Putih dalam pernyataannya mengaitkan pencabutan tarif ini dengan "kemajuan signifikan yang telah dibuat Presiden dalam mengamankan syarat-syarat yang lebih timbal balik untuk hubungan dagang bilateral."
Pembebasan tarif ini dilakukan karena komoditas tersebut tidak diproduksi atau diolah di dalam negeri dan sejalan dengan penyelesaian sejumlah kesepakatan dagang dan investasi.
Data terbaru memperkuat alasan pencabutan tarif ini. Berdasarkan Indeks Harga Konsumen per September, harga daging sapi giling melonjak hampir 13 persen, sementara harga steak naik hampir 17 persen secara tahunan. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi dalam lebih dari tiga tahun, sejak inflasi mendekati puncaknya di era pemerintahan sebelumnya.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Rina Nurjanah
Masuk tirto.id






































