tirto.id - Pemerintah Amerika akan memberikan bantuan persenjataan sistem pertahanan udara mereka kepada Ukraina. Hal itu disampaikan Presiden Amerika Joe Biden dalam pertemuan ke-75 NATO di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (10/7/2024) waktu setempat.
"Pada hari ini saya akan mengumumkan pemberian donasi bersejarah berupa alat pertahanan udara kepada Ukraina," ujar Biden sebagaimana dikutip dari AFP, Rabu (10/7/2024).
Biden mengatakan, bantuan persenjataan udara tidak hanya dilakukan oleh Amerika lewat sistem pertahanan udara Patriot, melainkan juga Jerman, Rumania dan Belanda. Ia pun mengatakan, Amerika dan negara-negara lain akan memberikan bantuan pertahanan udara lain untuk Ukraina.
Mengutip informasi dari AFP, Jerman dan Rumania sudah mengirimkan dua sistem Patriot mereka. Sementara itu, Belanda sudah bekerja untuk memasang dan membantu Kyiv. Italia juga akan memberikan bantuan sistem pertahanan misil kepada Ukrania.
Pemberian bantuan ini tidak lepas dari kondisi perang Rusia-Ukraina yang belum berakhir. Terbaru, Rusia menembakkan misil ke ibukota Ukraina, Kyiv, pada Senin (8/7/2024) lalu. Pemerintah Ukraina, lewat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengatakan serangan tersebut menyasar rumah sakit anak dan pemukiman warga. Pihak Ukraina mengklaim lebih dari 41 orang meninggal dan ratusan orang terluka akibat serangan tersebut.
Zelenskiy memastikan bahwa mereka akan membalas serangan yang dilakukan Rusia. Namun, mereka menanti komitmen mitra mereka dalam merespon serangan Rusia.
Terpisah, pemerintah Rusia membantah serangan tersebut. Juru Bicara Istana Kepresidenan Rusia, Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan bahwa mereka hanya menarget obyek militer dengan senjata presisi tinggi untuk menghindari korban sipil.
"Kami tidak menyerang sasaran sipil. Serangan dilakukan terhadap fasilitas infrastruktur penting, terhadap sasaran militer, dengan satu atau lain cara terkait dengan potensi militer rezim Kiev," tegas Dmitry dalam keterangan, Selasa (9/7/2024).
Editor: Andrian Pratama Taher