Menuju konten utama

Arti Ospek, Apa Beda dengan PKKMB & Benarkah Ospek Harus Botak?

Benarkah Ospek PKKMB harus botak dan apa beda Ospek dengan PKKMB?

Arti Ospek, Apa Beda dengan PKKMB & Benarkah Ospek Harus Botak?
Mahasiswa baru mengikuti upacara pembukaan Pelatihan Pemberlajaran Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) Palapa Universitas Gadjah Mada (UGM) TARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko.

tirto.id - Ospek adalah sebuah akronim yang memiliki arti Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus. Sebuah rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak perguruan tinggi untuk mahasiswa barunya.

Namun, sejak dikeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 18 tahun 2016, Ospek resmi dihapuskan dan diganti dengan PKKMB atau Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru.

Meski banyak yang mengira bahwa PKKMB hanyalah nama baru dari OSPEK, keduanya ternyata sangat berbeda.

Perbedaan mendasar adalah pada penyelenggarannya, PKKMB adalah program yang langsung digelar oleh perguruan tinggi bukan lembaga kemahasiswaan seperti OSPEK.

Sehingga, panitia yang menangani PKKMB dipimpin langsung oleh pimpinan perguruan tinggi, sedangkan unsur lainnya seperti dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa ikut membantu pelaksanaan kegiatan ini.

Penyelenggaraan PKKMB juga cenderung lebih terstruktur dan edukatif. Sebab, Kemdikbud Ristek RI secara resmi mengeluarkan panduan materi yang akan diterima oleh mahasiswa.

Terpenting, pada saat penyelenggaraan PKKMB, perguruan tinggi ditekankan agar terhindar dari pelanggaran tata tertib, norma, etika, dan hukum.

Benarkah Ospek Harus Botak?

Walaupun Ospek sudah tidak diterapkan lagi, namun kenangan mengenai pelaksanaan Ospek yang eksis sejak 1950an di Indonesia nyatanya masih tetap hangat diperbincangkan kala tahun pelajaran baru tiba.

Salah satunya adalah mahasiswa baru yang kerap diminta untuk memangkas rambut hingga botak saat pelaksanaan Ospek. Lalu, benarkah mahasiswa baru harus botak saat Ospek?

Sebenarnya, dalam pelaksanaan Ospek tidak ada peraturan yang mengharuskan mahasiswa baru botak, secara umum mereka hanya diminta untuk berpenampilan rapi.

Namun, pelaksanaan Ospek yang secara mandiri digelar oleh kampus kerap menimbulkan interpretasi masing-masing, salah satunya adalah mewajibkan mahasiswa baru untuk botak.

Interpretasi ini juga terkadang dibawa ke tingkat yang cukup ekstrem hingga terjadi penyimpangan antara lain berbentuk aktivitas perundungan oleh mahasiswa senior, atribut kegiatan yang membebani mahasiswa baru, kekerasan fisik, dan atau psikis.

Apakah Ospek dan PKKMB Benar Berbeda?

Sejak 1950an tercatat Ospek sudah menelan sederet korban jiwa, salah satu hal yang menjadi penyebabnya adalah perundungan fisik dan psikis yang dilakukan oleh panita atau senior mahasiswa.

PKKMB dilaksanakan untuk mengatasi masalah penyimpangan yang kerap terjadi pada saat Ospek. Diharapkan, dengan susunan materi yang jelas dan diterbitkan langsung oleh Kemendikbud RI, PKKMB menjadi rangkaian pengenalan kampus yang edukatif dan menyenangkan bagi mahasiswa baru.

Namun, meski sudah jelas diberlakukan aturan mengenai cara ideal dalam pengenalan lingkungan perguruan tinggi. Ternyata, masih banyak kasus penyelenggaraan PKKMB yang mirip dengan Ospek.

Mahasiswa senior yang dalam PKKMB seharusnya hanya berfungsi untuk membantu pelaksanaan acara, masih memiliki akses untuk melakukan tindak kekerasan secara fisik maupun mental kepada juniornya.

Baca juga artikel terkait NEW URGENT atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari