tirto.id - Bahan serat dibagi menjadi dua jenis, yaitu bahan serat alami dan bahan serat buatan. Bahan serat alami adalah serat yang diperoleh dari alam secara langsung.
Dikutip dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, serat alam dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan asal-usulnya. Tiga kelompok serat alam, yaitu serat yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan bahan tambang.
Serat alam yang berasal dari tumbuhan mengandung unsur utama berupa selulosa. Lantas, bagian tumbuhan yang dijadikan sebagai serat adalah biji, daun, dan batang.
Dari biji, daun, dan batang, serat diproduksi kembali menjadi produk yang bisa dimanfaatkan oleh manusia. Contohnya, kapas dan kapuk yang diambil dari biji.
Kemudian, serat jute dan rami yang diambil dari batang. Sementara dari daun, serat bisa dimanfaatkan untuk membuat abaca, sisal, dan daun nanas. Lalu, bagaimana cara pengolahan dan teknik pembuatan bahan serat?
Cara Pengolahan Bahan Serat Alam
Dilansir dari bukuPrakarya Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi ke-3, sebelum pengrajin membuat produk kerajinan, ia harus melakukan proses pengolahan bahan tekstil yang berasal dari serat alam.
Pengolahannya dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Berikut langkah-langkah yang digunakan untuk mengolah bahan serat:
1. Pemintalan benang
Setelah proses pemilihan serat, proses selanjutnya adalah pemintalan atau pengolahan kapas menjadi benang.
2. Penggulungan benang
Benang yang sudah dipintal akan digulung menggunakan alat penggulung benang.
3. Pencelupan Warna
Benang diproses dengan pencelupan untuk memperoleh warna yang kuat. Lalu, benang akan dikeringkan.
4. Penenunan Benang Menjadi Kain
Jika sudah kering, benang akan dibuat menjadi kain melalui proses penenunan. Nantinya, benang yang telah menjadi bahan baku dapat digunakan untuk membuat makrame dan tapestri.
Kemudian, benang yang telah dibuat menjadi kain dapat digunakan untuk membuat kain celup ikat.
Teknik Pembuatan Bahan Serat Alam
Kerajinan serat alam merupakan kerajinan dengan memanfaakan bahan dari alam dan tergolong ke dalam bahan organik (mudah terurai dalam tanah).
Selain itu, kerajinan serat juga tidak diolah kembali melalui proses dan penambahan bahan kimia maka keasliannya tetap terjaga. Teknik berikut ini biasa dilakukan untuk membuat bahan serat alam.
1. Teknik Anyaman
Teknik anyaman adalah teknik membuat karya seni rupa yang dilakukan dengan cara menumpang tindihkan (menyilangkan) bahan anyam berupa lungsi dan pakan.
Umumnya, bahan-bahan anyaman dapat dibuat dari tumbuh-tumbuhan yang sudah dikeringkan, seperti lidi, rotan, akar, dan dedaunan. Tujuannya, untuk dijadikan suatu rumpun yang kuat (tampar).
2. Simpul
Simpul atau mekrame adalah sebuah bentuk ikatan pada tali atau benang yang dapat dijadikan sebagai hiasan. Kerajinan mekrame bisa dilakukan hingga lebih dari dua buah tali.
Dengan kerajinan mekrame, pengrajin bisa menghasilkan sebuah karya kerajinan yang dapat digunakan sebagai hiasan maupun benda pakai.
3. Merajut
Merajut adalah metode membuat kain, pakaian, atau perlengkapan busana dari benang rajut. Berbeda dari menenun yang menyilangkan dua jajaran benang yang saling tegak lurus, merajut hanya menggunakan sehelai benang.
Teknik dasar dalam merajut adalah tusuk atas dan tusuk bawah. Tusuk atas dilakukan dengan cara mengaitkan benang dari arah depan, sementara tusuk bawah adalah mengait benang dari arah belakang.
Hasil rajutan memiliki pola seperti huruf āVā yang bersambungan.
4. Menempel
Menempel merupakan rancangan pembuatan karya seni rupa dengan cara melekatkan suatu bahan pada tempat tertentu yang diinginkan, baik dengan bahan yang sama maupun bahan yang berbeda.
5. Menjahit
Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan (manual) atau mesin jahit.
Teknik ini penting dilakukan dalam proses pembuatan kain ikat celup ikat.
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Maria Ulfa