tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menjelaskan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia hingga 15 Oktober mendatang.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga mengatakan, bahwa berdasarkan analisis terkini, kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan.
Saat cuaca ekstrem terjadi, tak jarang akan disertai dengan fenomena hujan es. Menurut BMKG, hujan es adalah fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi saat musim pancaroba atau masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Biasanya, hujan es akan disertai dengan hujan lebat, kilat atau petir dan angin kencang yang berdurasi singkat.
Lantas apa saja tanda-tanda akan terjadinya hujan es hingga puting beliung?
Tanda akan terjadinya hujan es dan puting beliung
Dilansir dari laman resmi BMKG, ada sejumlah tanda atau indikasi terjadinya hujan lebat atau es yang disertai kilat atau petir dan angin kencang atau puting beliung yang berdurasi singkat, di antaranya,
1. Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari biasanya akan terasa panas dan gerah.
2. Udara terasa panas dan gerah diakibatkan oleh adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%).
3. Mulai pukul 10.00 pagi biasanya akan mulai terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis - lapis), di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu - abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
4. Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu - abu / hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus).
5. Pepohonan di sekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat dan akan mulai terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri.
6. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba - tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita.
7. Jika 1 hingga 3 hari berturut - turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.
Meskipun ada sejumlah tanda yang bisa menjadi indikasi akan ada hujan es, namun hujan es biasanya tetap tidak dapat diprediksi secara pasti dalam waktu beberapa hari sebelum terjadi.
Sebab, tidak semua awan Cb (Cumulonimbus) membawa angin puting beliung dan menurunkan hujan es. Sehingga masyarakat tetap harus waspada terlebih saat musim penghujan.
Editor: Iswara N Raditya