Menuju konten utama

Apa Saja Ragam Pendekatan Pemberdayaan Komunitas dan Contohnya

Ragam pendekatan pemberdayaan komunitas antara lain mengusung isu kesejahteraan, pembangunan dan penguatan.

Apa Saja Ragam Pendekatan Pemberdayaan Komunitas dan Contohnya
Pekerja komunitas kamiKITA mengumpulkan sampah organik rumah tangga untuk diolah menjadi pupuk kompos di Banda Aceh, Aceh, Selasa (9/2/2021). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/hp.

tirto.id - Pemberdayaan komunitas dapat diartikan dengan upaya untuk memenuhi kebutuhan individu, kelompok, dan masyarakat.

Kebutuhan ini berhubungan dengan adanya kemampuan pemilihan dan pengontrolan lingkungan untuk memenuhi keinginan-keinginan, aksesbilitas terhadap sumber daya, terkait dengan pekerjaan, dan aktivitas sosial lainnya.

Pengertian Pemberdayaan Komunitas

Dikutip dari modul Mata Pelajaran Sosiologi SMA oleh Lilik Tahmidaten (2016:3), pemberdayaan masyarakat atau pemberdayaan komunitas berasal dari kata “empowerment”, penggunaan istilah ini sering digunakan bersama istilah “pengentasan kemiskinan”.

Pemberdayaan komunitas dapat diartikan dengan upaya untuk memenuhi kebutuhan individu, kelompok, dan masyarakat. Kebutuhan ini berhubungan dengan adanya kemampuan pemilihan dan pengontrolan lingkungan untuk memenuhi keinginan-keinginan, aksesibilitas terhadap sumber daya, terkait dengan pekerjaan, dan aktivitas sosial lainnya.

Dengan kata lain, pemberdayaan merupakan proses peningkatan kemampuan dan sikap mandiri masyarakat.

Dikutip dari modul Mata Pelajaran Sosiologi SMA oleh Lilik Tahmidaten dan Sri Suntari (2017:11), secara konseptual, pemberdayaan masyarakat (komunitas) merupakan usaha meningkatkan harkat dan martabat, dimana masyarakat kesulitan untuk lepas dari kemiskinan dan keterbelakangan.

Secara sederhana, dapat diartikan sebagai peningkatan segala potensi yang dimiliki masyarakat untuk meningkatkan ekonomi melalui kegiatan swadaya.

Ragam Pendekatan Pemberdayaan Komunitas dan Contohnya

Namun sebelum pada pemberdayaan ini, perlu diketahui beberapa pendekatan yang seharusnya dilakukan.

Pendekatan tersebut merupakan cara untuk menentukan dan melatarbelakangi strategi, serta metode pemberdayaan yang akan dilakukan.

Dikutip dari modul Mata Pelajaran Sosiologi SMA oleh Lilik Tahmidaten dan Sri Suntari (2017:59-60), ada tiga metode pendekatan yang dipakai dalam proses pemberdayaan komunitas atau masyarakat, antara lain sebagai berikut,

1) Pendekatan kesejahteraan (the walfare approach)

Pendekatan ini berfokus pada pemberian bantuan untuk menghadapi bencana alam di masyarakat. Contohnya adalah memberikan bantuan kepada korban bencana alam.

2) Pendekatan pembangunan (the development approach)

Pendekatan ini berfokus pada perhatian pembangunan dalam meningkatkan kemandirian, kemampuan, dan swadaya masyarakat. Contohnya adalah pemberian dana bantuan pembangunan untuk menumbuhkan swadaya masyarakat.

3) Pendekatan pemberdayaan (the empowerment approach)

Pendekatan ini berfokus kepada upaya untuk mengentas kemiskinan akibat proses politik. Dimaksudkan untuk memberdayakan dan melatih rakyat dalam mengatasi ketidakmampuan.

Kegiatan ini dilakukan melalui pelatihan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan, contoh dari pendekatan ini yaitu pemberian modal kecil.

Cara Pendekatan Pemberdayaan Komunitas

Selain metode, ada cara-cara atau strategi dalam pendekatan meningkatkan keterlibatan anggota komunitas. Setiyo Yuli Handoko dkk dalam buku Pemberdayaan Masyarakat Pertanian oleh Setiyo Yuli Handoko (2020:63-64) menjelaskan, ada tiga pendekatan pemberdayaan yang bisa dipilih dalam rangka meningkatkan keikutsertaan masyarakat antara lain:

1. Pendekatan "fungsi tunggal"

Pendekatan ini dilakukan oleh fasilitator dari luar masyarakat. Namun, pendekatan ini tidak mendapatkan respons dari masyarakat karena terjadi kendala dalam pengadopsiannya. Pendekatan fungsi tunggal memiliki kekurangan, karena masyarakat cenderung tergantung pada pihak eksternal.

2. Pendekatan "multiple"

Pendekatan ini dilakukan oleh fasilitator berupa tim ahli dari eksternal masyarakat yang memberi pelayanan. Kencenderungan dari pendekatan ini adalah masyarakat justru bergantung kepada tim ahli.

3. Pendekatan "pendekatan sumber daya dalam".

Pendekatan ini dilakukan berdasarkan sumber daya alam dari kebutuhan masyarakat. Pemberdayaan dengan pendekatan ini merupakan yang paling efektif.

Setiap masyarakat tentu memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda. Sehingga, pendekatan yang digunakan juga harus sesuai dengan masyarakat tersebut.

Dikutip dari modul Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat oleh Ristekdikti (2020:11-12), terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat antara lain:

1) Collaborative

Pendekatan ini mengacu pada hubungan pemberi kegiatan dengan masyarakat yang diberdayakan. Kegiatan ini mendengarkan dan merespon ide-ide apa yang dilakukan dan cara untuk melakukannya dalam masyarakat.

2) Participatory

Pendekatan ini mengacu pada mengajak masyarakat untuk andil dalam kegiatan pemberdayaan. Sedangkan, pendekatan ini berguna untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kekuatan yang ada dalam masyarakat.

3) Inclusive

Pendekatan Inclusive mengacu pada pelibatan masyarakat dalam segala proses pemberdayaan. Pada pendekatan ini, masyarakat setara dengan mitra atau rekan kerja. Sehingga, masyarakat harus dilibatkan dalam semua kegiatan dari perencanaan, pelaksaan, sampai evaluasi.

4) Quality Assurance-Oriented

Pendekatan ini mengacu pada pemberian pengawasan kualitas, keamanan, aksesibilitas, dan tingkatan penerimaan pelayanan. Meliputi juga program, kesepakatan masyarakat, kepaduan dan keterkaitan masyarakat dalam memberikan pelayanan sepenuhnya.

5) Bottom-Up

Pendekatan ini mengacu pada pembangunan hubungan dari bawah ke atas. Dimulai dari hubungan komunitas antar masyarakat, penerima dengan pemberi kegiatan pemberdayaan, antar institusi, dan sistem-sistem di atasnya.

Baca juga artikel terkait PEMBERDAYAAN KOMUNITAS atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Agung DH