tirto.id - Stroke adalah gangguan pada pembuluh darah otak. Kondisi ini, mengakibatkan terganggunya aliran darah dan oksigen ke otak, sehingga terjadi kerusakan pada bagian otak.
Salah satu tanda atau gejala stroke paling umum adalah wajah terkulai. Hal ini terjadi karena satu sisi wajah menjadi mati rasa atau tiba-tiba otot-ototnya menjadi lemah.
Dikutip dari laman Sioux Center Health, kondisi ini akan terlihat ketika orang yang terserang stroke tersenyum. Senyum orang itu seperti mencong, atau ia tampak menyeringai miring. Ini terjadi akibat otot-otot di satu sisi wajah telah terpengaruh oleh stroke.
Tidak hanya satu sisi wajah terkulai, stroke juga bisa menyebabkan satu sisi tubuh menjadi lemah. Bisa jadi separuh tubuh atau seluruhnya akan terpengaruh oleh serangan stroke. Misalnya hanya satu bagian tangan saja yang berfungsi, sementara tangan yang lain seperti terkulai lemas.
Gejala Stroke Ringan pada Wajah
Stroke ringan disebut juga sebagai Transient Ischemic Attack (TIA). Serangan stroke ini kadang-kadang dikenal sebagai mini stroke.
Kondisi ini, menurut Mitra Keluarga adalah periode gejala sementara yang mirip dengan stroke. TIA sendiri tidak menyebabkan kerusakan permanen.
Namun, stroke ringan ini bisa menyebabkan face dropping atau wajah terkulai pada satu sisi wajah saja. Gejalanya adalah:
1. Satu sisi wajah tiba-tiba seperti jatuh terkulai.
2. Bila tersenyum, mulut seperti mencong.
3. Senyuman yang dikeluarkan seperti sebuah seringai.
4. Otot-otot pada satu sisi wajah tiba-tiba menjadi sangat lemah.
5. Satu sisi wajah tiba-tiba terasa mati rasa dan tidak bisa merasakan sensasi apapun ketika disentuh.
6. Mata tidak bisa berkedip.
7. Sulit untuk mengangkat alis.
8. Sulit untuk mengembangkan atau mengempiskan hidung.
Selain face dropping, stroke ringan juga bisa menimbulkan sejumlah gejala seperti:
9. Mati rasa pada satu sisi lengan atau satu sisi kaki.
10. Kebingungan yang tiba-tiba.
11. Tiba-tiba sulit berbicara atau berbicara tidak nyambung.
12. Tiba-tiba sulit memahami pembicaraan orang lain.
13. Kesulitan melihat, atau pandangan menjadi kabur.
14. Kesulitan berjalan.
15. Tiba-tiba kehilangan keseimbangan atau kehilangan koordinasi.
16. Pusing yang teramat sangat dan terjadi tiba-tiba tanpa sebab jelas.
17. Kesulitan menelan (disfagia).
Penyebab Stroke Ringan
Penyebab stroke ringan atau TIA, menurut NHS adalah ketika salah satu pembuluh darah yang memasok darah kaya oksigen ke otak tersumbat.
Penyumbatan ini biasanya disebabkan oleh gumpalan darah yang terbentuk di tempat lain di tubuh. Akibat gumpalan ini, aliran darah yang mensuplai darah serta oksigen ke otak tidak lancar.
Penyumbatan ini juga bisa terjadi akibat adanya potongan bahan berlemak atau gelembung udara.
Selain itu, gaya hidup tertentu ataupun kondisi kesehatan tertentu juga bisa menyebabkan penyumbatan ini, seperti:
1. Anda merokok secara aktif maupun secara pasif.
2. Anda memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi).
3. Anda mengalami kegemukan atau obesitas.
4. Kadar kolesterol dalam darah Anda tinggi.
5. Anda secara teratur minum alkohol dalam jumlah berlebihan.
6. Anda memiliki jenis detak jantung tidak teratur yang disebut fibrilasi atrium.
7. Anda menderita diabetes.
Cara Mencegah Stroke Ringan
Anda harus tahu bahwa jika gejala stroke Anda hilang setelah beberapa menit, maka Anda mungkin mengalami serangan iskemik sementara (transient ischemic attack/TIA).
Walaupun demikian, TIA merupakan tanda kondisi serius yang tidak akan hilang tanpa bantuan medis. Oleh karena itu, Anda tidak bisa meremehkan serangan stroke yang cukup singkat ini.
Bila Anda mengalami serangan stroke ringan, ini bisa jadi tanda bahwa dalam waktu dekat, Anda mungkin berisiko tinggi untuk mengalami stroke penuh yang mengancam jiwa.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan stroke ringan ini untuk terjadi lagi di antaranya adalah:
1. Menjaga berat badan yang seimbang.
2. Makan makanan yang sehat dengan porsi pas.
3. Melakukan olahraga secara rutin.
4. Membatasi minum alkohol dan minum secara bertanggung jawab.
5. Tidak merokok atau berusaha menghentikan kebiasaan merokok, atau menghindari dari paparan rokok sehari-hari.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari