tirto.id - Rematik dan asam urat merupakan kondisi dimana sendi mengalami peradangan atau arthritis. Banyak orang yang masih menyangka bahwa keduanya merupakan jenis penyakit yang sama, padahal sebenarnya berbeda penyebab dan penanganan.
Meskipun sama-sama mengganggu aktivitas sehari-hari, baik rematik maupun asam urat dapat menyebabkan rasa nyeri, bengkak, dan kemerahan pada sendi. Meski demikian, ada perbedaan antara rematik dan asam urat yang penting diketahui.
Perbedaan asam urat dan rematik
Secara umum, perbedaan antara rematik dengan asam urat terletak pada lokasi peradangan yang ditimbulkan. Rematik adalah penyakit kronis yang menimbulkan rasa sakit akibat peradangan dan pembengkakan pada sendi. Hal tersebut terjadi karena adanya gangguan autoimun yang salah menyerang jaringan tubuh yang sehat.
Rematik umumnya disebabkan oleh faktor genetik, adanya gangguan autoimun tersebut menyebabkan lapisan tipis sel (synovium), menutupi bagian persendian. Akibatnya muncul gejala sendi meradang dan bengkak. Selain itu, synovium juga melepaskan bahan kimia yang akan merusak tulang rawan dan tulang dalam sendi.
Sementara asam urat adalah radang sendi akut yang diakibatkan pengendapan asam urat pada sendi dan biasanya mempengaruhi sendi yang besar. Peningkatan kadar asam urat dalam tubuh dapat menyebabkan penumpukan asam urat pada sendi yang akan membentuk kristal dengan ujung tajam seperti jarum.
Perbedaan gejala yang ditimbulkan asam urat dan rematik
- Gejala Umum Asam Urat: Nyeri asam urat dapat berpindah-pindah. Asam urat biasanya terjadi pada bagian jempol kaki, tetapi juga bisa terjadi di bagian sendi lainnya, seperti pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari. Gejalanya pun tidak simetris, artinya nyeri yang ditimbulkan tidak selalu terjadi di kedua sisi bagian tubuh.
- Gejala Umum Rematik: sendi yang terdampak rematik akan mengalami kekakuan, seperti tidak dapat sepenuhnya menekuk jari atau mengepalkan tangan. Sendi yang terkena dapat memerah, bengkak, dan terasa hangat ketika disentuh. Rasa sakit juga terjadi pada kedua sendi di sisi kanan dan kiri, secara simetris namu dengan keparahan yang berbeda.
Bagaimana cara mencegah asam urat dan rematik?
Rematik dan asam urat dapat dicegah dengan mengatur pola gaya hidup yang lebih sehat seperti rutin olahraga, berhenti merokok, dan berhenti mengonsumsi minuman beralkohol. Selain mengetahui apa saja gejala terjadinya asam urat dan rematik, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah rematik dan asam urat, di antaranya:
1. Menjaga pola makan
Dengan melakukan diet sehat dapat meminimalisir terkena gejala asam urat dan rematik. Asam urat normal merupakan hasil akhir metabolisme purin, oleh karena itu penting untuk membatasi makanan yang mengandung purin, seperti daging babi, sarden, ikan haring, dan kerang.
2. Tidak merokok
Pencegahan rematik bisa diturunkan dengan berhenti merokok, giat berolahraga, serta menghindari paparan lingkungan dan berbagai pantangan rematik lainnya.
3. Menjaga berat badan ideal
Obesitas atau berat badan berlebih dapat menjadi faktor risiko asam urat dan rematik. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan yang sehat melalui pola makan sehat dan olahraga teratur dapat membantu mencegah munculnya gejala.
4. Konsumsi air putih yang cukup
Konsumsi air putih yang cukup dapat membantu pengeluaran kelebihan asam urat melalui urin, sehingga dapat mencegah penumpukan asam urat pada sendi maupun ginjal.
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari