tirto.id - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Bromo memunculkan fenomena tornado api. Fenomena ini disebut-sebut jarang terjadi.
Kebakaran di Gunung Bromo terjadi akibat flare yang digunakan oleh pengunjung saat melakukan prewedding. Dampaknya banyak lahan hangus hingga ratusan hektar.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, luas kebakaran hutan dan lahan mencapai 274 hektar.
"Pihak Balai Besar TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) masih melakukan penghitungan dan perkiraan sementara puluhan hektar area yang terbakar," tutur Roby.
Menjalarnya kebakaran tersebut, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo menerjunkan puluhan personel untuk membantu proses pemadaman titik api.
Menurut Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Roby Siswanto, bahwa kebakaran yang terjadi berlokasi di kawasan Bukit Teletubbies, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kabupaten Probolinggo.
Dampak dari kebakaran tersebut, objek wisata Gunung Bromo ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan demi keamanan serta keselamatan para pengunjung.
Apa Itu Tornado Api di Gunung Bromo?
Kebakaran tersebut ditengarai munculnya fenomena alam berupa tornado api. Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, fenomena tornado api tersebut disebut dengan dust evil.
Kendati adanya tornado api, Muhari menjelaskan, bahwa itu tidak berdampak kepada eskalasi kebakaran ke kawasan lain.
“Dust devil sifatnya sangat lokal dan dalam waktu singkat, tidak terlalu berpengaruh dalam eskalasi daerah terdampak kebakaran," kata Abdul Muhari mengutip Antara News.
Dengan adanya tornado api hanya terjadi di wilayah munculnya tornado api saja. Hal tersebut dapat reda dengan cepat, saat pemadaman api berlangsung.
Tornado api merupakan peristiwa yang membentuk aliran udara ke atas berupa pusaran dan membawa debu serpihan atau puing-puing, sehingga, akan ada pusaran udara kecil yang terjadi pada saat udara kering yang sangat panas dan tidak stabil di permukaan tanah.
“Pusarannya kecil, namun kuat. Tornado api akan naik dengan cepat melalui udara yang lebih dingin di atasnya,” tutur Muhari.
Tornado Api salah satu fenomena meteorologi yang jarang terjadi. Namun cukup membahayakan atau merusak dan sulit diprediksi kejadiannya.
Kemunculan tornado api ini, berbentuk seperti pusaran api dan asap serta mirip dengan tornado kecil. Faktor terjadinya tornado api disebabkan karena pemanasan matahari pada permukaan tanah yang cukup intensif. Hal ini karena adanya pemanasan global dan cuaca ekstrem.
Dust devil biasanya muncul pada siang, sore yang cerah kering dan panas, dan dapat berlangsung selama beberapa detik atau menit. Dust devil hanya terlihat saat terdapat media pendukung seperti pasir dan debu.