tirto.id - Sperma merupakan sel sistem reproduksi pria bagian dari air mani dan keluar saat mengalami ejakulasi serta hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Berbeda dengan sperma, air mani merupakan cairan berwarna putih dan bertekstur kental yang dikeluarkan oleh penis. Sperma yang terkandung dalam air mani berfungsi membuahi sel telur (ovum), yang kemudian membentuk zigot, dan selanjutnya akan menjadi janin.
Sebelum menjadi sel sperma dan bisa membuahi sel telur, sperma butuh waktu yang cukup lama untuk diproduksi oleh testis. Proses pembentukan sel sperma tersebut disebut dengan spermatogenesis.
Proses Pembentukan Sel Sperma
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan dan pematangan sel sperma di dalam testis. Proses ini dimulai sejak seorang pria mengalami pubertas dan akan terjadi secara terus-menerus seumur hidup.
Alat reproduksi pada pria terdiri dari testis (buah zakar), sistem saluran epididimis dan vas deferens (saluran sperma), vesikula seminalis (kelenjar aksesori), kelenjar prostat, dan penis.
Mengutip dari laman Kidshealth, seorang pria yang telah mengalami pubertas akan menghasilkan jutaan sel sperma setiap hari. Ukuran sel sperma hanya 1/600 inci (0,05 milimeter).
Proses pembentukan sel sperma dimulai dari sebuah sistem tabung kecil di testis yang disebut dengan tubulus seminiferus. Tabung ini menampung sel germinal yang disebabkan oleh hormon testoteron dan hormon lainnya, untuk diubah menjadi sel sperma.
Sel germinal tersebut membelah dan berubah menyerupai berudu dengan kepala dan ekor pendek. Kemudian, ekor mendorong sperma ke dalam tabung di belakang testis yang disebut dengan epididimis. Epididimis berfungsi untuk menyimpan sperma.
Sperma melakukan perjalanan melalui epididimis selama 4-6 minggu untuk menyempurnakan perkembangannya. Setelah melewati epididimis, sperma bergerak ke vas deferens untuk bercampur dengan air mani.
Apabila seorang pria terangsang untuk melakukan aktivitas seksual, sperma akan tercampur dengan cairan keputihan yang diproduksi oleh vesikula seminalis dan kelenjar prostat yaitu air mani.
Hasil dari rangsangan tersebut, air mani yang mengandung 500 juta sperma akan didorong keluar dari penis (diejakulasi) melalui uretra.
Namun, hanya dibutuhkan satu sperma untuk membuahi sel telur hingga berkembang menjadi janin di dalam rahim. Setelah satu jam ejakulasi, setidaknya 32 persen sperma akan mati. Namun, sperma dapat hidup dan bertahan di dalam tubuh wanita hingga 5 hari.
Bagaimana Rasa Sperma?
Seperti dikutip dari Medical News Today, ternyata air mani merupakan gabungan dari beberapa cairan. Masing-masing cairan tersebut akan menambahkan bahan kimia yang berbeda dan dapat mempengaruhi rasa sperma.
Prosesnya bermula di epididimis, tempat pematangan sel sperma. Untuk membuat cairan semen, sperma melewati vas deferens dan masuk ke ampula untuk disimpan.
Ampula ini menghasilkan ergothioneine, antioksidan yang biasanya berkembang di jamur. Hal ini mungkin dapat membuat sperma terasa seperti daging yang mirip dengan jamur mentah. Selain itu, ampula juga menambahkan fruktosa, sejenis gula yang membantu menyuburkan sperma dan memberi rasa sedikit manis pada air mani.
Ketika seorang pria ejakulasi, tubuh akan menambah cairan dari kelenjar prostat dan vesikula seminalis. Sebagian besar cairan berasal dari vasikula seminalis yang menambahkan beberapa jenis bahan kimia di antaranya:
- Asam amino
- Asam Sitrat
- Fosfor
- Kalium
Kemudian, kelenjar prostat tak hanya menambahkan asam sitrat, namun juga menambahkan bahan kimia lain seperti:
- Seng
- Kalsium
- Sodium
- Kalium
- Berbagai enzim
Hal tersebut menyebabkan rasa sperma setiap orang dapat berbeda-beda. Mayoritas orang menggambarkan rasa sperma sebagai kombinasi dari:
- Pahit atau asin karena sifatnya basa
- Manis karena terdapat kandungan gula
- Logam karena mengandung mineral dan vitamin
Semen sebagian besar adalah air yang dapat mencairkan bau. Beberapa orang tidak memperhatikan bau sama sekali. Ketika seseorang menelan air mani, mungkin akan menggambarkan bau musky, asin, dengan sedikit logam.
Ketika air mani bergabung dengan vagina yang sangat asam, bau dan rasanya bisa berubah. Namun, ketika mendapati bau amis setelah berhubungan intim, mungkin merupakan tanda infeksi pada vagina yang disebut dengan vaginosis bakteri.
Terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi rasa sperma yakni kondisi kesehatan seorang pria. Pria dengan penyakit diabetes mungkin akan menambahkan kandungan gula ke dalam air maninya. Hal ini dapat menyebabkan rasa dan baunya menjadi lebih manis.
Kemudian, apabila seorang pria mengonsumsi alkohol secara berlebihan, dapat mengubah komposisi dan rasa air mani. Begitu juga bagi pria perokok, terdapat penelitian bahwa merkokok dapat mengubah komposisi dan menurunkan kualitas air mani sehingga dapat mengubah rasanya.
Ciri-Ciri Sperma yang Sehat
Mengutip dari Morulaivf, berikut merupakan ciri-ciri sperma yang sehat dan subur:
- Sperma yang bertekstur kental
- Jumlah sperma lebih dari 15 juta per mililiter air mani
- Kepala sperma berbentuk oval dengan ekor yang panjang
- Sperma bergerak lincah dan dapat melesat cepat
- Air mani sperma berwarna putih keabuan seperti ingus kental
Penulis: Yunita Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari