tirto.id - Jika Anda baru saja melahirkan, maka Anda pasti akan melewati masa nifas. Dilansir dari laman Promkes Kementerian Kesehatan, masa nifas adalah masa yang dihitung setelah hari pertama seorang ibu melahirkan hingga 6 minggu atau sekitar 42 hari.
Menurut laman Kanal Pengetahuan FKKMK UGM, masa nifas adalah masa pemulihan usai persalinan. Masa pemulihan ini berlangsung hingga seluruh organ reproduksi Anda atau ibu yang baru melahirkan pulih kembali.
Supaya pemulihan berbagai organ reproduksi Anda berlangsung dengan baik dan menyeluruh, maka Anda perlu memperhatikan beberapa hal, di antaranya adalah suhu, pengeluaran lochea, payudara, traktur urinalus, dan sistem kardiovaskuler.
Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan kondisi kejiwaan dan batin Anda, serta bukan sekadar memerhatikan kondisi fisik. Banyak ibu yang baru melahirkan, termasuk orang-orang dekat di sekitarnya, menyepelekan kondisi kejiwaan. Akibatnya, kondisi kesehatan ibu yang baru melahirkan turun dengan drastis, bahkan banyak juga yang berujung pada kematian.
Kanal Pengetahuan FKKMK UGM menyebutkan, angka kematian ibu di Indonesia masih amat tinggi, sehingga menjadi prioritas utama bagi pemerintah, untuk menurunkan angka itu. Di Indonesia, tercatat pada 2015 sebanyak 305 ibu meninggal dalam masa nifas pada tiap 100.000 kelahiran. Padahal pemerintah sudah menargetkan untuk menurunkan angka kematian saat masa nifas menjadi 102 jiwa per 100.000 kelahiran.
Tahapan masa nifas
Menurut laman RSUD Taman Husada Bontang, masa nifas seorang ibu yang baru melahirkan dapat dibagi menjadi 3 tahapan yang masing-masing tahapan itu memiliki berbagai ciri khas tertentu. Tahapan masa nifas itu adalah:
1. Tahap pasca nifas
Tahap ini adalah masa setelah persalinan hingga 24 jam sesudahnya atau dihitung dari waktu 0 hingga 24 jam setelah melahirkan.
2. Tahap masa nifas dini
Tahap ini adalah masa permulaan nifas, yaitu masa 1 hari sesudah melahirkan hingga 7 hari lamanya atau masa pada 1 minggu pertama sesudah kelahiran.
3. Tahap masa nifas lanjut
Tahap ini adalah masa 1 minggu sesudah melahirkan sampai dengan 6 minggu setelah melahirkan.
Perawatan saat masa nifas
Laman Promkes Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa masa nifas adalah tahapan kritis bagi kesehatan fisik dan mental Anda. Saat mengandung bayi hingga melahirkan, Anda akan mengalami berbagai perubahan fisik, termasuk perubahan mental. Akibatnya, Anda akan memperoleh tekanan tambahan, karena harus merawat bayi yang baru lahir.
Oleh karena itu, sebagai seorang ibu yang baru melahirkan, Anda membutuhkan berbagai perawatan masa nifas yang memadai.
Perawatan masa nifas ini, menurut jurnal online berjudul Perawatan Masa Nifas yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran USU, dilakukan selama kira-kira 6 hingga 8 minggu sampai organ reproduksi kembali seperti sebelum hamil. Khusus untuk alat genitalia, baru akan mengalami pemulihan yang menyeluruh setelah 3 bulan.
Hal penting dari perawatan masa nifas adalah menghindari adanya kemungkinan perdarahan post partum dan munculnya infeksi. Jika ada luka bekas episiotomi, maka tenaga kesehatan harus langsung melakukan penjahitan dan perawatan luka yang menyeluruh.
Tenaga kesehatan yang menolong proses kelahiran, juga harus tetap waspada sekurang-kurangnya 1 jam sesudah melahirkan agar tidak terjadi pendarahan post partum.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan saat perawatan nifas, sebagaimana dilansir dari Kanal Pengetahuan FKKMK UGM:
1. Melakukan kontrol atau kunjungan ke dokter minimal 4 kali, yaitu pada 6 jam, 6 hari, 2 minggu, dan 6 minggu setelah persalinan.
2. Memeriksa tekanan darah, pendarahan vagina, kondisi perineum, tanda infeksi, kontraksi uterus, tinggi fundus dan temperatur secara rutin.
3. Mengontrol fungsi berkemih (buang air kecil), fungsi cerna, penyembuhan luka, sakit kepala, rasa lelah dan nyeri punggung.
4. Kondisi psikologis ibu yang baru melahirkan harus benar-benar diperhatikan, karena kondisi psikis yang tidak stabil menjadi salah satu faktor kematian ibu yang cukup besar. Kondisi psikologis ini diantaranya adalah emosi ibu yang baru melahirkan. Oleh karena itu, orang-orang terdekatnya harus mampu memberikan dukungan dan perhatian yang maksimal.
5. Sebagai ibu yang baru melahirkan, Anda harus mendapatkan vaksin tetanus bila memang diperlukan.
6. Jika terjadi pendarahan berlebihan, sekret vagina berbau, demam, nyeri perut yang amat sangat, kelelahan, sesak nafas, bengkak di wajah dan alat gerak, serta payudara terasa nyeri dan bengkak, maka ibu yang baru melahirkan harus segera menemui dokter yang bertanggung jawab.
7. Edukasi tentang kondisi kesehatan sesudah melahirkan adalah hal penting yang harus diberikan tenaga kesehatan, kepada ibu yang baru melahirkan, termasuk orang-orang dekat di sekitarnya.
8. Menurut laman RSUD Taman Husada Bontang, setelah melahirkan, Anda dianjurkan mengonsumsi berbagai makanan yang tinggi protein, zat besi, kalsium, dan serat. Selain asupan makanan, Anda juga disarankan untuk banyak mengonsumsi cairan, yaitu dengan minum minimal tiga liter air putih dan dua liter susu setiap hari.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari