tirto.id - Komik merupakan karya sastra bergambar gabungan antara kata dan gambar. Karya sastra bergambar ini dapat ditemukan dalam majalah, surat kabar, atau bentuk buku.
Komik juga dipahami sebagai bentuk perwujudan dari gejala seni rupa atau sastra lukis. Dilansir dari Jurnal Pendidikan: Teori Penelitian dan Pengembangan, dalam konteks dunia pendidikan, komik memiliki beberapa kekuatan.
Pertama, motivasi sesuai dengan daya tarik alami manusia yaitu daya tarik terhadap gambar, sehingga, komik mampu mempertahankan minat siswa untuk membaca.
Kedua, yaitu visual. Unsur dominan pada komik adalah visual. Adanya unsur itu, mampu membuat pembaca komik akan lebih terkoneksi dengan cerita yang ada karena gambar dan teks saling berkaitan untuk membentuk sebuah kisah.
Ketiga, yaitu permanen. Berbeda dengan film, laju komik tergantung pada kecepatan pembaca. Sementara dalam film, lajunya tegantung pada animasi.
Keempat, yaitu perantara. Komik dapat dijadikan perantara untuk menjelaskan sebuah konsep yang sulit untuk dipahami.
Kelima, yaitu populer. Komik mampu mendorong siswa untuk menjadi pembaca yang kritis terhadap pesan media. Komik dibedakan dalam dua jenis yaitu, comic strips dan comic books.
Comic strips merupakan jenis komik bersambung. Umumnya jenis komik itu dimuat dalam surat kabar. Sementara comic books merupakan kumpulan cerita bergambar yang memilki lebih dari satu judul, maupun tema cerita.
Ciri-ciri Komik
Dikutip dari laman Viki.si, komik memiliki lima ciri-ciri atau karakteristik. Berikut ini karakteristik komik:
1. Volume
Berdasarkan jenisnya, komik memiliki volume yang berbeda-beda. Mulai dari comic strips atau komik strip yang adalah cerita pendek, dan diterbitakan dalam surat kabar.
Kemudian, komik strip biasanya tidak diterbitkan dalam bentuk volume, tapi memiliki alur cerita dengan volume yang lebih besar. Buku komik merupakan jenis komik dengan jumlah halaman yang beragam.
Bisa saja, buku komik terdiri dari beberapa strip komuk di dalamnya. Kemudian, dikumpulkan dalam satu volume.
2. Panelnya
Umumnya pada komik dengan cerita yang singkat, tidak memerlukan panel untuk menguraikan cerita. Panel biasanya wajib dibuat pada komik dengan alur cerita yang panjang.
Panel dapat ditemui dengan berbagai bentuk. Mulai dari persegi, trapesium, hingga bentuk bebas. Ukuran panel bervariasi, tergantung pada tujuan komikus dalam pembuatannya.
3. Gelembung dialog
Dalam komik, gelembung dialog digunakan untuk memuat teks yang berisi ucapan karakter.
4. Tipografi
Tipografi dalam komik mampu mengekspresikan pesan komik lebih dari sekedar ucapan. Bahkan, tipografi tersebut memunculkan nada dan karakter.
5. Tanda-tanda khusus
Tanda-tanda khusus biasanya digunakan untuk memperjelas situasi tanpa harus mengungkapkannya atau bahkan menegaskan situasi tertentu. Misalnya, ketika terdapat karakter yang mendapat ide cemerlang. Maka, tanda khususnya adalah bola lampu di atas kepala sang karakter tersebut.
6. Babak komik
Komik biasanya memiliki tiga sampai empat babak dalam ceritanya. Pada struktur tiga babak, komik berisi pengaturan, konfrontasi, dan resolusi.
Biasanya, pada babak ke-3 dan terakhir berisi pesan yang bentuknya lebih singkat dibanding babak lainnya. Sementara pada struktur empat babak teriri dari, babak ketiga yang dibagi menjadi dua babak terpisah.
Sehingga, isi dari komik empat babak adalah pengaturan, tanggapan, serangan, dan resolusi.
Jenis-jenis Komik
Berdasarkan temuan dari jurnal Humaniora milik Nick Soedarso,komik terdiri dari dua kategori. Kategori pertama adalah, komik bersambung atau komik strip. Kategori kedua adalah, buku komik.
Tidak hanya dua kategori itu, komik juga bisa ditemukan dalam bentuk novel yaitu novel grafis.
1. Komik strip
Jenis komik strip dengan cerita bersambung ini, juga tidak jarang ditemukan dalam internet. Komik strip disajikan dalam rangkaian gambar yang isinya sangat singkat, dan berseri.
2. Buku komik
Saat ini, buku komik dapat ditemukan dalam bentuk e-book, e-magazine.
3. Novel Grafis
Novel grafis merupakan jenis komik yang menampilkan cerita dengan tema serius. Seperti novel pada umumnya, novel grafis menyajikan narasi cerita dengan bentuk komik dalam novel.
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Yandri Daniel Damaledo