tirto.id - Sejumlah elemen organisasi serikat buruh, petani dan nelayan akan menggelar demonstrasi pada hari ini, Rabu, 12 Oktober 2022 di depan Istana Negara. Setidaknya ada enam tuntutan yang mereka perjuangkan dalam unjuk rasa tersebut.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, titik kumpul unjuk rasa itu dimulai di Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI) Monas, Jakarta pada pukul 10.00 WIB.
Sebelumnya, Said menyebut aksi demo hari ini akan diikuti oleh Partai Buruh, organisasi serikat buruh, serikat petani, serikat nelayan, PRT, miskin kota.
Selain itu, diikuti juga oleh buruh migran, organisasi perempuan PERCAYA, guru, tenaga honorer, empat konfederasi serikat buruh terbesar di Indonesia, serta 60 federasi di tingkat nasional serikat pekerja.
“Kami akan mengorganisir demonstrasi besar-besaran pada 12 Oktober 2022,” kata dia.
Said melanjutkan, aksi tersebut akan dilakukan serempak di 34 Provinsi Indonesia, tetapi khusus untuk wilayah Jabar, DKI Jakarta dan Banten akan berpusat di Istana Negara.
Enam Tuntutan Demo Buruh 12 Oktober 2022
- Tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
- Tolak pembahasan omnibus law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja
- Naikkan upah minimum buruh tahun 2023 sebesar 13 persen
- Tolak pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran akibat ancaman resesi global pada tahun 2023
- Reforma agraria tanah untuk petani
- Sahkan Rancangan Undang-Undang Pekerja Rumah Tangga (RUU PRT).
Said bilang, ada sekitar 50 ribu buruh yang akan turun ke jalan. Sedangkan aksi di 31 provinsi lainnya akan berpusat di kantor gubernur masing-masing provinsi.
Salah satu yang mereka suarakan adalah dampak dari kenaikan harga BBM. Menurut Said, hal itu sudah terbukti membuat daya beli masyarat semakin menurun. “Harga-harga kebutuhan pokok melambung tinggi,” kata Said.
Presiden Jokowi resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada hari Sabtu, 3 September 2022.
Dengan kenaikan ini, maka harga pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, solar dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Kemudian, pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.000 jadi Rp14.500 per liter.
Apabila pemerintah tidak mengindahkan tuntutan tersebut, Said Iqbal menegaskan, maka akan ada mogok nasional yang diikuti oleh 3-5 juta buruh di pertengahan Desember 2022 nanti.
Editor: Iswara N Raditya