Menuju konten utama

Antisipasi Kemenhub terkait Prediksi Arus Balik H+3 & H+7 Lebaran

Kemenhub sedang menyiapkan antisipasi terkait prediksi lonjakan arus balik yang akan terjadi pada H+3 dan H+8 Lebaran 2021.

Antisipasi Kemenhub terkait Prediksi Arus Balik H+3 & H+7 Lebaran
Petugas Kepolisian memeriksa dokumen pengendara yang melintas di check point penyekatan arus mudik Gerbang Tol Cikupa, Tangerang, Banten, Kamis (6/5/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi lonjakan arus balik dari pemudik kembali ke ibu kota akan terjadi pada H+3 dan H+8 Lebaran 2021.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan saat ini pihaknya telah menyiapkan sejumlah Langkah antisipasi terkait arus balik yang akan terjadi lonjakan terutama untuk pemudik via jalur darat.

“Kami sudah memprediksi, polanya seperti apa, akan terjadi lonjakan sekitar H+3 dan H+7 Lebaran, polanya terjadi di semua moda transportasi tapi paling tinggi untuk jalur darat, termasuk motor dan mobil,” jelasnya saat “Live Streaming Serba-Serbi COVID-19 #1: KENAPA BAIKNYA #TIDAKMUDIK?” melalui kanal Youtube BNPB, Selasa (11/5/2021).

Kemenhub, kata Adita, sedang mengusulkan untuk dilakukan random tes rapid antigen untuk pengemudi mobil dan motor, terutama di beberapa kota yang paling sering dilewati para pemudik.

“Kami usulkan random tes lebih banyak, khususnya di beberapa titik kota yang sudah diidentifikasi seperti Madiun, Ngawi dan dilaksanakan gratis,” jelasnya.

Upaya ini akan dilakukan dengan kerja sama dengan instansi lain yakni Kemenkes dan Satgas COVID-19 yakni salah satunya dengan memperbanyak alat uji tes rapid antigen.

Menurut Adita, pemantauan pemudik di moda transportasi lain seperti pesawat, kereta api dan kapal justru lebih mudah. Pasalnya, aturan bepergian dengan moda transportasi ini bersifat terpusat di bandara, stasiun dan Pelabuhan dan lebih mudah dilakukan pengecekan dokumen.

“Pengguna pesawat, KA, kapal screening-nya lebih mudah, setelah tanggal 17 (Mei) akan diperketat, dengan tes hasil COVID-19 hanya berlaku 1x24 jam,” ujar Adita.

“Rencana-rencana ini sedang disiapkan, jumlah arus baliknya bagaimana, supaya ketika kembali tidak menularkan yakni dengan random tes sebanyak-banyaknya,” lanjutnya.

Pemerintah memprediksi ada 3,6 juta orang akan kembali ke ibu kota usai mudik di masa pandemi. Hal tersebut berdasarkan perhitungan internal pemerintah dari pelaksanaan mudik tahun 2021.

"Dari catatan kami, ada 22 persen yang akan balik pada hari Minggu, H plus 2 itu kalau dikuantifikasi kira-kira 3,6 juta," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/5/2021).

Budi lantas mengajukan dua usulan dalam penanganan arus balik. Pertama, pemerintah mengajak masyarakat untuk menunda kepulangan. Kedua, pemerintah akan melakukan tracing intensif di lokasi-lokasi dengan konsentrasi masyarakat besar seperti Madiun, Ngawi, Surabaya, Solo, Jogja, Semarang, Cirebon dan Jakarta.

Pasalnya, dari masyarakat yang nekat mudik berdasarkan tes acak yang dilakukan terhadap 6.742 orang pemudik di 381 pos pengetatan, ditemukan 4.123 orang positif COVID-19. Data tersebut dipaparkan oleh Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Senin lalu.

Airlangga menuturkan, dari 4.123 orang, pemerintah mengisolasi mandiri sebanyak 1.686 orang. Kemudian 75 orang dirawat oleh tim. Namun, ia tidak membeberkan penanganan terhadap 2.362 sisa pemudik yang positif COVID-19.

Untuk jumlah kendaraan yang diperiksa oleh aparat mencapai 113.694 kendaraan. Dari 113.694 kendaraan, sekitar 41.097 kendaraan diputar balik. Pemerintah juga mendapati 346 kendaraan travel gelap berhasil digagalkan pemerintah.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Maya Saputri
Editor: Agung DH