tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerjunkan 1.162 personel Satuan Tugas (Satgas) Air Bersih di Jakarta untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan di musim kemarau. Satgas air bersih terdiri dari personel gabungan dari berbagai instansi.
Beberapa di antaranya seperti Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta, Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, BPBD Provinsi DKI Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, PAM JAYA hingga sejumlah mitra, para Lurah, PPSU, hingga Perwakilan RT/RW.
"Kita di Jakarta menghadapi potensi kekeringan air bersih dan tantangan itu harus kita antisipasi sejak dini," kata Anies Baswedan di Monas, Kamis sore (26/9/2019) .
Anies menyebut tugas pokok Satgas Air Bersih adalah memastikan warga Jakarta tetap mendapatkan pasokan air bersih di tengah kemarau. Berbagai upaya tersebut, kata Anies, dilakukan dengan cara legal, sekaligus dengan koordinasi antar instansi.
Berdasarkan data Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pemprov DKI menjabarkan terdapat 15 Kecamatan di wilayah DKI Jakarta yang masuk dalam katagori Awas Potensi Kekeringan dengan indikator lebih dari 61 hari tanpa hujan saat musim kemarau ini.
Lima belas kecamatan tersebut adalah Menteng, Gambir, Kemayoran, Tanah Abang, Cilincing, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading, Penjaringan, Tebet, Pasar Minggu, Setiabudi, Makasar (Kelurahan Halim), Pulogadung, dan Cipayung.
Disamping itu, juga ada 41 kelurahan menurut data dari PAM Jaya yang diperoleh Pemprov DKI Jakarta yang belum terlayani jaringan air PAM. Dimana, 11 Kelurahan di antaranya, masuk dalam kategori Awas Potensi Kekeringan.
Beberapa kelurahan itu antara lain adalah Kelurahan Kapuk Muara, Kamal Muara (di Jakarta Utara), Pondok Rangon, Munjul, Cilangkap, Setu, Bambu Apus, Ceger, Lubang Buaya, Kebon Pala dan Halim Perdana Kusuma (di Jakarta Timur).
Editor: Ringkang Gumiwang