Menuju konten utama

Anjuran Memotong Kuku dan Cara Memotongnya dalam Islam

Anjuran memotong kuku dalam agama Islam dan cara memotongnya sesuai sunah.

Anjuran Memotong Kuku dan Cara Memotongnya dalam Islam
Ilustrasi gunting kuku. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Islam adalah agama yang komprehensif, mengatur perkara hidup seorang muslim, mulai dari membuka mata saat bangun tidur hingga merebahkan tubuh di pembaringan.

Salah satu aktivitas yang diatur dalam Islam adalah perintah untuk memotong kuku. Anjuran ini berlaku bagi setiap muslim untuk menjaga kebersihan kuku, serta menghindari kotoran yang tersangkut di sela-selanya.

Perkara memotong kuku ini termasuk dalam fitrah manusia, sebagaimana tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

“Fitrah itu ada lima: Berkhitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak,” (H.R. Muslim).

Berdasarkan hadis di atas, jika diniatkan sebagai ibadah, memotong kuku tergolong aktivitas sunah yang berpahala ketika mengerjakannya.

Dalam "Sunah-Sunah Fitrah", Muhammad Anshori menuliskan bahwa di antara hikmah dari anjuran memotong kuku agar menghindarkan seseorang dari penyakit yang kerap terbawa melalui bakteri pada kotoran yang rawan terselip di kuku yang panjang.

Karena jari-jari tangan kerap digunakan untuk makan, minum, dan lain sebagainya, bakteri yang mengandung penyakit itu bisa jadi masuk ke tubuh lewat mulut, menular ke orang lain melalui sentuhan, jabat tangan, dan aktivitas lainnya.

Secara umum, seseorang dianjurkan memotong kuku ketika sudah terlihat panjang. Karena pertumbuhan kuku antara satu dengan orang lainnya berbeda, maka sebaiknya seorang muslim memperhatikan keadaan kukunya, serta memotongnya jika sudah tampak panjang.

Cara Memotong Kuku Sesuai Sunah

Bagaimana cara memotong kuku sesuai sunah dalam Islam? Laman nahdlatululama.id merincinya sebagai berikut:

Pertama, siapkan alat pemotong kuku yang tersedia. Sebaiknya, gunakan alat pemotong kuku khusus agar lebih mudah dan aman.

Kedua, mulailah dari bagian kanan, yaitu kaki kanan atau tangan kanan, kemudian beralih ke bagian kiri, yaitu kaki kiri atau tangan kiri.

Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali menyatakan: “Sebaiknya diawali dari jari telunjuk kemudian jari tengah, jari manis, jari kelingking, dan di akhiri dengan ibu jari”.

Jika kuku tumbuh panjang lagi, kapan batas harus mencukurnya kembali? Melalui hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik bahwasanya ia berkata:

“Kami memberi batas waktu dalam mencukur kumis, memotong kuku, membersihkan bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan agar tidak ditinggalkan lebih dari batas waktu 40 malam,” (H.R. Muslim).

Selanjutnya, waktu paling utama untuk memotong kuku adalah pada Jumat pagi sebelum berangkat ke masjid, sebagaimana hadis yang diriwayatkan Baihaqi dan Thabrani:

“Adalah Rasulullah SAW memotong kuku dan mencukur kumis pada hari Jumat sebelum beliau pergi salat Jumat,” (H.R. Baihaqi dan Thabrani).

Baca juga artikel terkait KUKU atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno