tirto.id -
Hal ini merespons pertanyaan pasangan calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto, yang menilai masih adanya kelompok minoritas sulit untuk izin mendirikan tempat ibadah.
"Kami sampaikan selama kami bertugas di Jakarta maka ada begitu banyak izin-izin gereja yang mandek 30 tahun 40 tahun dan tuntas dibereskan," kata Anies menyanggah pertanyaan Prabowo dalam debat Capres di KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam.
Anies mengklaim seluruh izin yang panjang tidak pernah selesai sudah beres di zamannya. Mulai dari kelompok agama Hindu, Kristen, Hindu yang mengalami kesulitan mendirikan tempat ibadah mereka sudah menerima izin tempat ibadah dan mereka bisa beribadah dengan baik.
"Dan kalau boleh saya salah laporkan dalam sejarah Gubernur Jakarta yang paling banyak memberikan izin rumah ibadah adalah Gubernur Anies Baswedan," jelas dia.
Anies mengatakan, dalam prosesnya ketika umat Islam mau mendirikan tempat ibadah dan tidak bisa mendapatkan izin, maka ia akan turun berdialog bersama warga. Begitu pun dengan tempat ibadah umat Kristen yang ditolak.
"Saya bicara dan semuanya selesai mendapatkan izin untuk mendirikan," pungkas dia.
KPU menggelar debat perdana capres-cawapres pada Selasa (12/12/2023). Debat perdana ini diikuti ketiga peserta yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (nomor urut 3).
Mereka berdebat dalam tema pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
KPU menunjuk 11 panelis sebagai pihak yang akan menyusun pertanyaan debat. Ke-11 panelis terdiri atas akademisi dan tokoh politik, hukum dan HAM. KPU pun menunjuk dua jurnalis sebagai moderator, yakni Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri