Menuju konten utama

Anggota TNI AL Todongkan Pistol ke Bos Rental sebelum Menembak

Tindakan pengancaman itu tidak dijelaskan kepolisian maupun TNI AL dalam konferensi pers hari ini.

Anggota TNI AL Todongkan Pistol ke Bos Rental sebelum Menembak
Anak bos rental mobil, Agam Muhammad Nasrudin (26) dan Rizki Agam Syahputra (24), menjelaskan adanya kronologi penembakan yang tidak disampaikan Polda Banten serta TNI dalam konferensi pers di Pangkoarmada, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025). tirto.id/Ayu

tirto.id - Anak bos rental mobil yang tewas ditembak anggota TNI AL menjelaskan bahwa ayahnya sempat mendapat ancaman berupa todongan pistol sebelum ditembak dan tewas. Namun, pengancaman itu tidak dijelaskan kepolisian maupun pihak TNI AL dalam konferensi pers hari ini.

"Jadi, awal mulanya itu kami sudah ditodongkan pistol terlebih dahulu pada saat di Pandeglang. Maka dari itu, ketika kami sudah ditodong pistol, saya dan keluarga meminta tolong pada siapa kalau bukan pada polisi," kata Rizky Agam di kantor Koarmada TNI AL, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).

Rizky Agam menjelaskan bahwa saat meminta pendampingan ke Polsek Cinangka, polisi di SPKT bahkan meminta agar Rizky dan ayahnya menyusul orang yang melarikan mobilnya lebih dulu dan baru menyelesaikan persoalan di kantor polisi.

"Jadi, pas waktu saya konfirmasi ke anggota piket, 'Kamu ke sana aja susulin mobil kamu,’ kata dia. ‘Nanti kalau penyelesaiannya di sini'. Jadi, saran dari petugas piket pada saat kami sudah mendapatkan penolakan itu sangat tidak masuk akal ya," ujar dia.

Rizky pun menceritakan bahwa pada saat kejadian, pelaku pencuri mobil rental mereka ada empat orang. Namun, berdasarkan pernyataan dari TNI AL, hanya tiga prajurit yang ditahan.

Rizky mendesak agar anggota TNI yang melakukan penembakan diselidiki terkait keterlibatannya dengan sindikat penggelapan mobil.

"Logikanya, mobil mana ada yang murah seharga Rp40 juta. Dan ketika dia beli mobil benar, tidak mungkin ada pengawalan dari jauh untuk mendorongkan pistol," tutur Rizky.

Rizky juga menyebut bahwa ayahnya membeli mobil itu seharga Rp185 juta. Mobil itu memang disewakan dan GPS yang diinstalasi di situ dimatikan pukul 02.00 WIB dini hari.

Oleh karena itulah, Rizky menduga pihak penyewa mencoba melarikan mobil rentalnya dan langsung melakukan pengejaran. Saat disambangi di KM 45 Tol Jakarta-Merak, menurut Rizky, Sertu AA (salah satu dari anggota TNI AL yang terlibat) justru tidak mau berbicara baik-baik.

"Saya mohon kepada Bapak Presiden Prabowo untuk menangani kasus saya. Karena, ayah saya telah menjadi korban penembakan yang sangat sadis," ungkap Agam.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN TNI atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Hukum
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fadrik Aziz Firdausi