Menuju konten utama

Anggota DPR: Bahasa Portugis Bukan Bahasa Internasional

Dia sendiri lebih menyarankan agar sekolah lebih memaksimal pengajaran bahasa Inggris atau bahasa Mandarin.

Anggota DPR: Bahasa Portugis Bukan Bahasa Internasional
Anggota Komisi X Fraksi PDIP Bonnie Triyana saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2024). (Tirto.id/Fransiskus Adryanto Pratama)

tirto.id - Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana, menyatakan keputusan pengajaran bahasa Portugis di sekolah-sekolah perlu pertimbangan, lantaran bahasa Portugis bukan bahasa yang familiar di pergaulan internasional.

Hal ini menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini yang menghendaki bahasa Portugis untuk diajarkan di sekolah-sekolah.

Meski mendukung langkah presiden dalam memperluas pengajaran bahasa asing di sekolah, menurutnya, celetukan Prabowo hanya untuk 'menghibur' Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, saat menggelar pertemuan di Istana Negara, Jakarta.

"Bahasa Portugis itu bukan bahasa pergaulan internasional. Bukan pula bahasa pengetahuan umum digunakan di kalangan akademik. Mungkin Presiden sedang meng-entertain Presiden Lula sebagai bagian dari diplomasi," kata Bonnie lewat keterangan tertulis, Sabtu (25/10/2025).

Sebagai anggota komisi bidang pendidikan, ia menilai, pembelajaran bahasa Portugis akan memberatkan para siswa. Tak cuman siswa, Bonnie memandang, jika mata pelajaran ini diwajibkan, maka para guru juga terbebani karena mesti mahir berbahasa Portugis.

"Kalaupun dipelajari di sekolah, apalagi wajib, malah jadi beban siswa begitu pula pendidik karena pasti perlu pengajar bahasa Portugis. Lain halnya kalau jadi mata pelajaran pilihan tak wajib. Siswa boleh memilih ikut atau tidak pelajarannya," tutur legislator dari Dapil Banten I tersebut.

Di sisi lain, Bonnie mempertanyakan soal staf pengajar atau guru yang akan mengajarkan bahasa Portugis kepada para siswa. Dengan pelajaran tambahan, tentunya akan ada anggaran tambahan untuk mendukungnya.

"Namun lagi-lagi pertanyaannya siapa yang akan mengajar? Gurunya dari mana? Apakah juga siap dengan anggarannya?,” kata Bonnie.

Dia sendiri lebih menyarankan agar sekolah lebih memaksimal pengajaran bahasa Inggris atau bahasa Mandarin, karena merupakan bahasa wajib sekaligus bahasa internasional.

"Lebih baik maksimalkan mutu pengajaran bahasa Inggris. Atau kalau mau ada tambahan pelajaran bahasa, bahasa Mandarin jauh lebih strategis untuk diajarkan," tuturnya.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto sempat mewacanakan untuk mengajarkan bahasa Portugis di sekolah-sekolah di Indonesia. Keputusan itu disampaikan Presiden Prabowo saat bertemu Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/10/2025) siang.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua pemimpin negara membahas banyak persoalaan, termasuk mengenai bahasa Portugis.

Prabowo awalnya menekankan bahwa Brasil merupakan mitra penting Indonesia. Karena itulah, Prabowo memutuskan bahwa bahasa Portugis akan mulai diajarkan di sekolah-sekolah Indonesia.

Baca juga artikel terkait LATEST NEWS atau tulisan lainnya dari Fina Nailur Rohmah

tirto.id - Flash News
Reporter: Fina Nailur Rohmah
Penulis: Fina Nailur Rohmah
Editor: Farida Susanty