tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengaku "prihatin" terhadap tingkah Andre Rosiade, anggotanya yang menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat, yang telah melakukan penggerebekan terhadap pekerja seks. Ia juga sekaligus meminta maaf.
"DPP Partai Gerindra meminta maaf kepada masyarakat apabila kemudian membuat situasi menjadi tidak kondusif," katanya saat ditemui di DPR RI, Jakarta, Jumat (7/2/2020) pagi.
Seorang pekerja seks berinisial NN dijebak di Kyriad Bumiminang Hotel Padang pada 26 Januari lalu.
Setelah berhubungan seks, bel kamar hotel berbunyi. Ternyata yang datang adalah polisi, juga wartawan berkamera.
Diketahui kemudian si tamu ini adalah orang yang mengabarkan Andre bahwa ada prostitusi online di Padang. Andre meresponsnya dengan lapor ke polisi, dan turut serta dalam penggerebekan itu. Ia bahkan mengunggah videonya ke Instagram.
Andre membantah si pekerja seks digunakan dulu jasanya sebelum digerebek. "Logika dia 'dipakai' itu tidak ada. Pertama, karena [kondom] utuh. Kedua, karena masyarakat (si tamu) tahu mau digerebek. Masak punya waktu untuk 'pakai'?" kata Andre.
Andre segera mendapat kritik dari berbagai pihak. YLBHI, misalnya, menganggap Andre semestinya diperkarakan karena dialah yang merencanakan penggerebekan itu. Dalam KUHP, seseorang dapat dihukum karena "dengan sengaja mengadakan atau memudahkan perbuatan cabul dengan orang lain."
Andre juga dinilai merugikan bisnis hotel. Asosiasi hotel berencana menempuh jalur hukum agar Andre kapok.
Dasco mengatakan saat ini sudah ada tim dikirim untuk meminta klarifikasi langsung dari Andre. Dasco juga mengatakan Andre akan dimintai keterangan oleh Majelis Kehormatan Partai "dan DPP Partai Gerindra untuk melakukan klarifikasi terhadap [informasi] yang sudah beredar di tengah masyarakat."
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Rio Apinino