Menuju konten utama

Anak Anggota DPRD Bandung Barat Ikut Jadi Korban Keracunan MBG

Sebanyak 161 siswa SMPN 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, jadi korban dugaan keracunan usai menyantap MBG, Selasa (14/10/2025).

Anak Anggota DPRD Bandung Barat Ikut Jadi Korban Keracunan MBG
Ratusan siswa SMPN 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat saat mendapat perawatan usai mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi hidangan dari program MBG. Tirto/Akmal

tirto.id - Ratusan siswa SMPN 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menjadi korban dugaan keracunan usai menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (14/10/2025). Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bandung Barat, Pipit Puspita, mengungkap bahwa anaknya menjadi salah satu korban yang mengalami gejala keracunan.

Anggota Fraksi Golkar ini membeberkan, anaknya yang duduk di bangku kelas 8 SMPN 1 Cisarua turut menjadi korban keracunan MBG. Anaknya mengalami gejala mual dan pusing pukul 16.00 WIB.

Pipit mengaku saat pulang dari sekolah tak mengalami apa-apa, gejala tersebut dirasakan setelah menyantap makanan MBG sehingga dirujuk ke RSUD Lembang.

"Ya kebetulan biasanya gak pernah makan dan hari tadi itu, dia malah makan ayamnya aja gitu, jam 4 sore ngerasa lemes, pusing. Balik lagi ke SMP dan dibawa dirujuk ke RSUD Lembang," tutur Pipit.

"Sekarang masih penanganan insetif di RSUD Lembang dan alhamdulillah penanganan di sana sangat baik untuk perawatan, peralatan, dan juga perobatan," tambahnya.

Anggota dewan ini mendorong agar dilakukan evaluasi program MBG di setiap sekolah. Pipit pun berharap agar kejadian keracunan di Bandung Barat ini menjadi yang terakhir.

"Karena kita juga nggak bisa bicara lebih, karena ini udah aturan dari Presiden ya. untuk program makan gizi sehat untuk setiap sekolah," imbuhnya.

Sementara itu, salah seorang siswa SMPN 1 Cisarua berinisial DO (15 tahun) mengatakan, ia pertama kali menyantap MBG sekitar pukul 10.00 WIB. Dalam peket, terdapat menu makanan dengan tahu, buah melon, ayam kecap, dan sayuran.

"Nyium bau gak enak, dari ayam kaya bau bangkai dan hanyir-hanyir gitu. Ayam kecap. Menunya sama kaya kemarin," kata DO pada wartawan di lokasi.

Setelah menyantap makan tersebut. DO mengaku mengalami dua kali muntah-muntah dan dibawa ke posko kesehatan darurat.

Sementara salah satu guru SMP Negeri 1 Cisarua, M. Fakhmi Nurdiansyah, menuturkan sebanyak 1.300 paket MBG dibagikan kepada siswa kemarin. Menu yang disajikan berupa satu porsi nasi, sepotong ayam, sayur, dan potongan buah melon.

“Yang memiliki gejala dari awal sudah langsung diberi penetralisir berupa air kelapa oleh pihak MBG dan guru, sehingga tidak terlalu bergejala fatal,” jelasnya.

Dia mengatakan, makanan mulai dikonsumsi siswa sekitar pukul 09.30 WIB. Tak lama setelahnya, sejumlah siswa mulai mengeluh mual dan pusing. Pihak sekolah kemudian melakukan penanganan awal di beberapa kelas dan aula.

Selain dirawat di lingkungan sekolah, sebagian siswa yang mengalami gejala lebih berat dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. “Tidak ada yang dibawa ke RSUD Lembang, melainkan ke dokter Ellen di Cimahi,” tuturnya.

Keracunan MBG Bandung Barat

Ratusan siswa SMPN 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Tirto/Akmal

Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, akan melakukan evaluasi setelah terulang kembali kasus dugaan keracunan ini. Ia menyebut program strategis nasional ini sangat baik, namun perlu dievaluasi dengan tepat.

"Cuma kalau tidak dievaluasi dengan tepat ya pasti akan terjadi seperti ini," kata Jeje pada wartawan di lokasi.

Ia menyebut, saat ini jumlah korban SMPN 1 Cisarua terdapat 161 orang. Jeje menambahkan, saat ini belum memutuskan untuk memiliki status Kejadian Luar Biasa (KLB) sebab pemulihan lebih cepat daripada kajadian sebelumnya di Kecamatan Cipongkor dan Kecamatan Cihampelas.

"Saat ini saya belum memutuskan untuk memiliki status KLB. Karena memang pemulihan ini lebih cepat dari yang di Cipongkor," jelas Jeje.

Pemkab Bandung Barat saat ini sedang berfokus pada pemulihan korban. Jeje mengatakan, ke depan lakukan investigasi dengan satuan tugas (satgas) yang disuruh dibentuk oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

"Harus lebih ketat lah intinya seperti itu. Jangan sampai program yang baik ini bisa memberikan efek buruk," ujarnya.

Lebih lanjut dia menyebut, untuk saat ini dapur SPPG yang menyediakan layanan makanan MBG ke SMPN 1 Cisarua akan diberhentikan terlebih dahulu.

Baca juga artikel terkait KASUS KERACUNAN atau tulisan lainnya dari Akmal Firmansyah

tirto.id - Flash News
Kontributor: Akmal Firmansyah
Penulis: Akmal Firmansyah
Editor: Siti Fatimah