tirto.id - Tisu basah merupakan jenis tisu yang dicampur dengan cairan khusus yang berfungsi sebagai pembersih.
Cairan yang digunakan pada tisu basah bisa mengandung alkohol, antiseptik, pewangi, hingga bahan-bahan kimia lainnya.
Tisu basah dirancang agar dapat membersihkan tangan maupun anggota tubuh lain dengan cara yang praktis dan mudah.
Di sisi lain, banyak juga orang yang menggunakan tisu basah untuk membersihkan wajah, termasuk menghilangkan makeup.
Kebanyakan tisu basah yang beredar di pasaran memang tergolong aman bagi kulit. Namun, mengingat wajah memiliki kulit yang lebih sensitif ketimbang tangan dan anggota tubuh lainnya, Anda tidak bisa sembarangan memakai tisu basah untuk wajah.
Amankah Menggunakan Tisu Basah untuk Membersihkan Wajah?
Tisu basah sebenarnya terdiri dari berbagai jenis. Beberapa jenis tisu basah juga diketahui mengandung alkohol serta bahan kimia lain yang tidak bagus bagi kesehatan kulit wajah.
Walau bisa membersihkan kotoran, tisu basah seperti ini bisa menimbulkan reaksi alergi, menyebabkan iritasi, dan berpotensi membuat kulit wajah lebih kering.
Jadi, tisu basah yang aman digunakan untuk wajah sebaiknya tidak mengandung alkohol serta bahan kimia lain seperti paraben yang memang tidak bagus untuk kulit.
Agar bisa membedakan jenis tisu yang aman bagi kulit, ketahui 6 jenis tisu basah yang beredar di pasaran berikut ini:
1. Tisu basah bayi
Tisu basah ini umumnya digunakan saat mengganti popok dan dirancang agar aman bagi kulit bayi. Tisu basah ini biasanya tidak mengandung alkohol dan menggunakan bahan-bahan yang tidak memicu alergi (hypoallergenic).
2. Tisu basah antibakteri
Tisu basah ini mengandung bahan kimia yang berfungsi untuk membunuh bakteri di tangan sehingga aman bagi kulit. Biasanya tisu jenis ini juga dilengkapi dengan moisturizer seperti lidah buaya untuk menjaga kelembaban kulit.
3. Tisu basah sanitizer
Sesuai namanya, tisu basah ini berfungsi layaknya hand sanitizer. Jadi, tisu ini sudah pasti mengandung alkohol karena tujuannya memang untuk membunuh mikroorganisme merugikan di tangan.
4. Tisu basah toilet (flushable wipes)
Tisu basah jenis ini biasanya terbuat dari bahan biodegradable yang ramah lingkungan. Selain itu, flushable wipes tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan bebas pewangi sehingga aman bagi kulit, khususnya di area organ intim.
5. Tisu basah disinfektan
Tisu basah disinfektan dibuat untuk membersihkan sekaligus mensterilkan suatu barang, misalnya digunakan untuk mengelap meja.
Jadi, tisu jenis ini tidak aman bagi kulit karena mengandung bahan-bahan kimia yang ditujukan untuk membunuh kuman di benda mati.
6. Tisu basah pembersih wajah/makeup
Tisu basah ini memang dirancang khusus untuk membersihkan wajah dan bisa berfungsi sebagai makeup remover. Tisu basah ini aman dipakai di wajah karena umumnya menggunakan bahan-bahan yang lembut dan tidak menyebabkan iritasi.
Dari keenam jenis tisu basah di atas, Anda direkomendasikan memakai tisu basah khusus wajah atau tisu basah pembersih makeup.
Anda juga boleh sesekali menggunakan tisu basah bayi untuk membersihkan muka karena formulanya cukup aman bagi kulit wajah.
Sementara itu, laman Stylecaster menyebutkan bahwa para ahli dermatologi sebenarnya tidak merekomendasikan tisu basah jenis apa pun sebagai pembersih makeup karena dianggap kurang efektif.
Jadi, tisu basah belum bisa menggantikan peran produk makeup remover yang bisa membersihkan wajah dengan lebih baik.
Tapi bila Anda tetap ingin memakai tisu basah untuk membersihkan wajah, setidaknya ikuti beberapa tips berikut:
- Pilih face wipes atau tisu basah khusus untuk wajah.
- Baca label kemasan tisu basah dan pastikan tidak mengandung alkohol, pewangi, atau bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kulit.
- Jika digunakan untuk membersihkan makeup, pastikan untuk tetap cuci muka dengan sabun pembersih dan dibilas air agar kulit lebih bersih.
- Tisu basah tidak direkomendasikan untuk pemakaian rutin atau setiap hari. Tisu basah untuk membersihkan wajah sebaiknya digunakan sesekali saja, misalnya ketika sedang traveling atau saat sulit mendapatkan air untuk cuci muka.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dhita Koesno