tirto.id - Puluhan alumni dan pelajar SMK Pasundan 2 Kota Bandung menggelar unjuk rasa di depan sekolah yang berlokasi di Jalan Pelita Raya, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Rabu (24/9/2025). Mereka menuntut penyelesaian kasus pelecehan seksual yang dilakukan guru kepada 41 murid SMK Pasundan 2.
Pantauan kontributor Tirto di lokasi demonstrasi, massa berorasi sekitar 13.00 WIB sambil meneriakkan yel-yel dan membentangkan poster berbunyi 'Usut tuntas guru cabul'.
"Jadi, (aksi) ini semua pure dari hati kakak-kakak alumni yang ingin memenangkan hak-hak kebebasan bagi para korban pelecehan. Jadi, kami ini, saya juga sebagai alumni yang merasakan hal gitu ya, membacanya cukup sakit hati," kata salah satu alumni angkatan 2021, Ali, saat ditemui wartawan di lokasi demonstrasi, Rabu (24/9/2025).
Ali menyebut, sekitar 41 orang murid diduga mengalami pelecehan seksual oleh dua anggota guru sekolah. Ia mengaku berdemonstrasi bersama para alumni dan siswa lain untuk menuntut keadilan.
"Kami ingin memperjuangkan hak-hak para korban. Yang di mana korban ini sudah 41 orang, dan tidak menutup kemungkinan apabila kita terus menginvestigasi bareng-bareng menambah, gitu," jelas Ali.
Setelah berorasi dan beraudiensi dengan pihak sekolah dan kepolisian, Ali mengaku hasil pertemuan akan ditindaklanjuti dalam kuun waktu seminggu. Ia memastikan, para alumni ikut mengawal kasus, mengadvokasi hak korban, sekaligus memulihkan psikologi korban.
"Saat ini kami mau menemani korban membuat laporan ke kepolisian. Pemulihan psikologis dan hak korban. Dari alumni sudah ada advokatnya, tenang saja," ungkapnya.
Di lokasi aksi, Kapolsek Andir, AKP Robby Rachman mengatakan, memberikan jangka waktu seminggu kepada pihak sekolah untuk menerima semua laporan siswa yang diduga mengalami serta merasakan pencabulan.
Ia mengatakan, laporan dalam satu minggu itu ada laporan yang benar dan telah terakumulasi semua.
"Intinya kami dari pihak kepolisian akan memproses kejadian ini sesuai dengan laporan dari pihak sekolah," jelasnya.
Sementara itu, perwakilan SMK Pasundan 2 Bandung, Alif, menjelaskan, pihak sekolah tengah menindaklanjuti permasalahan tersebut. Mereka pun membuka pengaduan apabila ada korban lain. Akan tetapi, upaya penanganan perkara perlu dijalankan seusai dengan prosedur hukum.
"Insyaallah kami komitmen untuk menindak tegas ya apabila itu memang terbukti," kata Alif pada wartawan, Rabu (24/9/2025).
Sementara itu, pihak SMK Pasundan 2 Bandung, melalui akun official Instagram @officialsmk2pasundan, mengecam keras aksi pelecehan seksual tersebut. Mereka menyatakan aksi tersebut sebagai pelanggaran hukum, norma, dan kode etik pendidik. Pihak sekolah pun menyatakanguru tersebut sudah dinonaktifkan sementara.
SMK Pasundan 2 Bandung akan menjamin perlindungan bagi korban ataupun saksi yang melapor dan bertindak secara cepat, serius, dan bertanggungjawab.
"Sekolah akan bertindak transparan dalam menangani kasus ini serta berkomitmen untuk mengusut tuntas sesuai ketentuan yang berlaku," tuturnya.
Penulis: Akmal Firmansyah
Editor: Andrian Pratama Taher
Masuk tirto.id


































