tirto.id - Seseorang yang mengalami depresi biasanya akan berdampak pada tubuhnya. Salah satu dampak tersebut dapat berupa penurunan berat badan yang signifikan atau drastis.
Sebenarnya dampak depresi terhadap berat badan bervariasi tergantung individunya. Tak sedikit individu yang berat badannya menurun akibat depresi, sementara individu lainnya justru badannya meningkat karena depresi.
Dikutip dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, depresi ditandai dengan kesedihan yang terus-menerus dan kurangnya minat atau kesenangan dalam aktivitas yang sebelumnya bermanfaat atau menyenangkan.
Hal ini juga bisa mengganggu tidur dan nafsu makan, kelelahan hingga konsentrasi yang buruk.
Dikutip dari webmd, depresi memungkinkan berat badan menurun karena kehilangan minat pada makanan, yang disebabkan oleh hilangnya minat pada kesenangan.
Bila seseorang tidak makan secara teratur, berat badan juga akan menurun seiring frekuensi dan minat makan yang menurun.
Selain itu, dikutip dari livestrong terdapat beberapa faktor lainnya yang dapat menurunkan berat badan karena depresi.
Seperti susah tidur, obat antidepresan, serta kelainan lainnya yang berkaitan dengan depresi.
Jika depresi memengaruhi tidur seseorang, ini dapat berkontribusi pada penurunan berat badan meskipun seseorang tersebut makan cukup banyak.
Sebab, lebih banyak kalori yang dibakar saat seseorang bangun daripada ketika dia sedang tidur.
Jika menghabiskan lebih banyak waktu untuk terjaga karena gangguan tidur terkait depresi, kalori ekstra yang dibakar selama jam bangun dapat berkontribusi pada defisit kalori, yang menyebabkan penurunan berat badan.
Antidepresan baru yang dikenal sebagai inhibitor reuptake serotonin selektif, atau SSRI, juga dapat berkontribusi pada penurunan berat badan pada orang dewasa yang lebih tua.
Namun, studi tersebut menemukan bahwa asumsi yang dipegang luas tentang antidepresan dan perubahan berat badan ini tidak sepenuhnya dibuktikan oleh penelitian ilmiah.
Efek samping SSRI mungkin termasuk insomnia, gugup, gelisah dan diare. Kegugupan dan kegelisahan, seperti insomnia, dapat menyebabkan tubuh membakar lebih banyak kalori secara keseluruhan dan karenanya menurunkan berat badan.
Diare juga dapat menyebabkan penurunan berat badan karena tubuh mungkin tidak memiliki kesempatan untuk mengekstraksi energi dan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.
Jika seseorang mengalami penurunan berat badan yang signifikan saat makan banyak dan menderita gejala depresi, mungkin menderita bulimia nervosa.
Bulimia nervosa juga dikenal sebagai bulimia, kelainan makan ini ditandai dengan makan berlebihan yang diikuti dengan pembersihan tubuh.
Pembersihan dapat terjadi melalui muntah yang diinduksi, penggunaan pencahar, atau aktivitas tubuh yang berlebihan. Depresi sangat terkait dengan bulimia.
Depresi dapat menyerang siapa saja. Bila teman, keluarga, atau Anda sendiri muncul gejala-gejala depresi, silahkan berkonsultasi kepada ahlinya sebelum terlambat.
Penulis: Aditya Priyatna Darmawan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari