Menuju konten utama

Aktivitas Gunung Agung Tinggi, Masa Darurat Diperpanjang

BNPB mengumumkan masa siaga darurat Gunung Agung, yang sudah berlangsung sejak 22 September 2017, diperpanjang hingga 16 Oktober 2017.

Aktivitas Gunung Agung Tinggi, Masa Darurat Diperpanjang
Petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memasang sirine untuk perigatan dini bencana Gunung Agung di Komando Distrik Militer 1623 Abang, Karangasem, Bali, Jumat (29/9/2017). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana.

tirto.id - Aktivitas vulkanik Gunung Agung hingga hari ini masih belum menunjukkan penurunan. Karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperpanjang masa siaga darurat Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, sampai 16 Oktober 2017.

"Sampai hari ini secara rata-rata tidak ada penurunan bahkan menunjukkan peningkatan (aktivitas vulkanik), ada kecenderungan meningkat," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei di Pos Komando Penanganan Darurat Gunung Agung di Karangasem, Bali pada Kamis (5/10/2017) seperti dikutip Antara.

Perpanjangan ini menyebabkan masa siaga darurat Gunung Agung, yang telah berlaku sejak 22 September 2017 atau ketika status Awas ditetapkan, akan berlangsung selama 24 hari bila tidak ada penambahan waktu lagi.

Menurut Willem, keputusan memperpanjang masa siaga darurat itu telah dibahas oleh BNPB, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Pemkab Karangasem, Pemprov Bali dan pihak terkait lainnya.

"Kami menghadapi ketidakpastian. Ini salah satu tantangan terberat tetapi kami siap jika hal buruk terjadi," kata Willem.

Karena itu, dia mengimbau kepada warga yang berada di luar 28 desa dalam kawasan berbahaya untuk kembali pulang dari lokasi pengungsian.

Meski pemerintah daerah mengimbau warga di luar zona berbahaya untuk kembali pulang dari engungsian namun jumlah pengungsi yang tercatat hingga saat ini terus bertambah. BNPB mencatat data terakhir jumlah pengungsi masih sebanyak 150.109 dan tersebar di 420 titik lokasi pengungsian di sembilan kabupaten/kota.

Penambahan jumlah pengungsi tidak lepas dari kekhawatiran masyarakat. “Oleh karena itu kami sedang melakukan sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat," ujar Willem.

Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, pada Rabu (4/10/2017), di Gunung Agung terekam 281 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB), 419 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA), 46 kali Gempa Tektonik Lokal (TL) dan tidak terasa.

Sementara selama Pukul 00.00 hingga 12.00 WITA, pada Kamis (5/10/2017) data tingkat kegempaan di Gunung Agung ialah gempa vulkanik dangkal 93 kali, gempa vulkanik dalam 113 kali, dan gempa tektonik lokal 18 kali.

Hasil pantauan PVMBG juga memantau, sejak Rabu hingga hari ini, secara visual terlihat Asap kawah putih tipis dengan tinggi 50 meter di atas puncak Gunung Agung.

Baca juga artikel terkait GUNUNG AGUNG BALI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom