tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan bullion bank atau bank emas bisa digunakan masyarakat Indonesia sebagai tabungan haji.
Airlangga menyebut ada dua aset investasi yang aman, yakni dolar Amerika Serikat (AS) dan emas. Dia memandang melihat mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, bank emas cocok untuk wadah menabung keperluan haji.
Mantan Ketum Partai Golkar itu mengatakan, untuk menabung keperluan haji dibutuhkan waktu lama, bahkan berisiko terutama uang tunai yang akan mengalami inflasi.
“Kita harus menggunakan emas untuk menguruskan risiko masa depan, terutama untuk syariat. Ketika orang Indonesia akan pergi untuk haji, mereka perlu menyimpan uang. Jika mereka berada di jalan melalui emas, emas akan menjadi bagian dari uang haji masa depan,” kata Airlangga di acara Indonesia Economic Summit (IES) di Hotel Shang ri La, Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Diketahui, Bank Emas akan segera diterbitkan pada 26 Februari 2025. Ada dua bank emas yang akan diluncurkan pada saat yang bersamaan, yakni Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Pegadaian.
“Ada dua bank yang terpasang. Pertama adalah PT Pegadaian, subsidi dari BRI, dan Sharia Bank, BSI, yang mengurus emas serta perbankan. Jadi, bullion bank penting dalam setiap krisis,” terang Airlangga.
Airlangga membeberkan setiap tahunnya, terdapat 50 hingga 60 ton emas yang dihasilkan Indonesia. Hal tersebut menjadi faktor pendukung untuk Indonesia dalam upaya hilirisasi emas.
“Kami menghasilkan 50-60 ton emas setiap tahun. Pada masa lalu, emas tercapai di Spanyol dan di Jepang. Jadi, untuk memiliki seluruh cycle ke bawah dan sumber daya, pemerintah akan melancarkan bullion bank pada 26 Februari,” ucap Airlangga.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama