Menuju konten utama

Airlangga: Presidensi G20 Sumbang Rp7,4 T ke Ekonomi Indonesia

Presidensi G20 di Indonesia menyumbang Rp7,4 triliun terhadap perekonomian domestik. Meliputi konsumsi secara langsung sebesar Rp1,7 triliun.

Airlangga: Presidensi G20 Sumbang Rp7,4 T ke Ekonomi Indonesia
Penampil memainkan wayang kulit saat Gala Dinner 3rd Sherpa Meeting G20 Indonesia di Candi Prambanan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (27/9/2022). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/POOL/hp.

tirto.id - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan Presidensi G20 di Indonesia menyumbang Rp7,4 triliun terhadap perekonomian domestik. Meliputi konsumsi secara langsung sebesar Rp1,7 triliun.

Selain itu, tenaga kerja yang diserap dari kegiatan langsung perhelatan G20 Indonesia maupun dari kegiatan UMKM tercatat mencapai 33 ribu.

"Selama Presidensi G20 ini, telah digelar kegiatan berjumlah 438 yang terdiri dari ministerial meeting, working group, engagement group, dan side event," ujar Airlangga dikutip dari Antara, Selasa (8/11/2022).

Dia menjelaskan realisasi kegiatan tersebut melebihi jumlah hari dalam satu tahun. Adapun seluruh kegiatan itu dilakukan di 25 kota. Airlangga menuturkan dengan seluruh kegiatan yang ada, hampir seluruh negara rekanan Indonesia mengaku G20 Indonesia menjadi perhelatan G20 yang paling meriah.

Sejauh ini untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang akan diselenggarakan di Bali. Terdapat 2.500 orang yang sudah mendaftar dari 39 delegasi, yang meliputi 20 negara anggota G20, 9 negara undangan, dan 10 lembaga dunia.

Airlangga pun optimistis KTT G20 tersebut akan membuat perekonomian secara nasional baik dan dari segi rekognisi, Indonesia akan menjadi perhatian puncak dunia dalam perhelatan G20.

"Tentu dampaknya adalah dampak ke depan apalagi pada saat G20 ini, ekonomi Indonesia tumbuh baik di level 5,72 persen dengan inflasi yang bisa ditekan turun di level 5,7 persen," jelasnya.

Mantan Menteri Perindustrian ini menilai Indonesia kini memiliki performa yang baik dalam memimpin G20 serta keketuaan ASEAN. Dengan demikian hal tersebut akan membuat Indonesia semakin diperhitungkan. Terlebih kata dia berdasarkan Purchasing Power Parity (PPP) atau paritas daya beli, ekonomi Indonesia kini menjadi nomor tujuh di dunia dan kemungkinan akan masuk ke peringkat empat besar lebih cepat, yaitu di tahun 2030.

Baca juga artikel terkait LAPSUS G20

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin