tirto.id - Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan pandemi COVID-19 bisa dijadikan momentum mendorong transformasi ekonomi digital. Ia sebut pemerintah selalu memberikan dukungan terkait kebijakan ini, terutama saat pandemi yang telah mengubah kebiasaan masyarakat dari aktivitas fisik menjadi virtual.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini berharap perusahaan rintisan atau start-up yang bergerak di bidang teknologi diharapkan menjadi salah satu penyokong dalam menyukseskan transformasi ekonomi digital ini.
Airlangga sebut, sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo bahwa situasi pandemi ini sebaiknya dijadikan momentum mempercepat transformasi digital. “Target Indonesia di 2045 salah satunya adalah lolos dari middle income trap. Dengan rata-rata PDB harus di atas US$10 ribu bisa dibilang lolos middle income trap,” kata Airlangga seperti dilansir laman resmi kementerian.
Menurut Airlangga, untuk dapat meloloskan diri dari jebakan pendapatan kelas menengah itu perlu didorong pertumbuhan ekonomi secara spasial. Selain itu, dapat juga dilakukan inklusi finansial dan sistem pembayaran digital.
“Keberhasilan inklusi keuangan itu perlu komunitas, termasuk perusahaan teknologi (finansial), dan ini perlu didorong (dari sisi komunitas),” kata Airlangga.
Komunitas digital berisi talenta-talenta digital yang merupakan faktor kunci dalam pelaksanaan transformasi digital, kata dia. Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital dalam 15 tahun ke depan atau 600 ribu orang per tahun.
Untuk pengembangan kompetensi SDM digital, Presiden Jokowi telah meluncurkan Program Literasi Digital Nasional “Indonesia Makin Cakap Digital.” Melalui gerakan ini diharapkan dapat mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif.
Karena itu, perusahaan yang bergerak di bidang digital diharapkan dapat terus membantu upaya pengembangan ekonomi digital di Indonesia, antara lain dengan: (1) Mendorong peningkatan akses ke teknologi digital, (2) Mengembangkan keterampilan/literasi digital dan meningkatkan ketersediaan talenta digital, (3) Memfasilitasi peningkatan kualitas layanan digital, dan (4) Memperluas kesempatan bagi para pekerja informal dalam meningkatkan pendapatan mereka.
Editor: Agung DH