tirto.id - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Indonesia relatif murah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Dia mencontohkan harga BBM Pertalite seperti di Thailand, saat ini sudah mencapai Rp19.500 per liter. Kemudian di Vietnam sebesar Rp16.645 per liter dan Filipina sebesar Rp21.352 per liter.
"Kita lihat harga keekonomian Pertalite [di Indonesia] yang keekonomiannya Rp13.150, harga eceran masih diberikan Rp7.650," kata Airlangga dalam konferensi pers, di Kantor DJP Kemenkeu, Jakarta, Selasa (16/8/2022).
Dia mengatakan, murahnya harga BBM di dalam negeri tidak lepas dari besarnya anggaran subsidi disediakan tahun ini dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). APBN menurutnya sudah berhasil menjadi peredam kejut atau shock absorber melalui subsidi energi.
Untuk tahun ini, pemerintah sendiri hanya menyiapkan alokasi subsidi energi sebesar Rp502 triliun dari APBN. Subsidi ini meningkat tajam dari anggaran subsidi energi awal yang 'hanya' Rp134,03 triliun. Besaran subsidi juga menjadi yang tertinggi sejak beberapa tahun terakhir.
Pada 2014, subsidi energi sempat menyentuh Rp341,8 triliun, dan selanjutnya subsidi energi berada di bawah Rp200 triliun. Bahkan pada 2017 subsidi energi berada di Rpp97,6 triliun, menjadi terendah sejak 2005.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang